Kamis 06 Feb 2020 20:03 WIB

Ekonomi RI Dinilai tak Terlalu Terpengaruh Wabah Corona

Deputi Gubernur BI sebut ketergantungan RI dengan China tidak terlalu besar.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang warga melintasi rak tisu yang kosong di sebuah supermarket di Hong Kong, Kamis, (6/2). Warga memborong berbagai kebutuhan dasar di toko-toko seiring merebaknya wabah virus corona dari China daratan.
Foto: VIncent Vu/AP
Seorang warga melintasi rak tisu yang kosong di sebuah supermarket di Hong Kong, Kamis, (6/2). Warga memborong berbagai kebutuhan dasar di toko-toko seiring merebaknya wabah virus corona dari China daratan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Riyanto menyebutkan, kondisi ekonomi RI tidak akan terlalu terpengaruh wabah Corona yang terjadi di China. Meski pun pemerintah mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara impor berbagai komoditi dari China.

''Ketergantungan ekonomi kita pada Tiongkok, tidak terlalu besar kok,'' jelas Erwin, saat menghadiri penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia di Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas, Kamis (6/2).

Baca Juga

Dia menyebutkan, pengaruh ekonomi China pada Indonesia,  berbeda dengan negara lain, seperti Thiland. ''Ketergantungan ekonomi kita pada Tiongkok sangat kecil kok,'' jelasnya.

Untuk itu Erwin memastikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan terlalu terpengaruh oleh kondisi China yang saat ini terkena wabah virus Corona.

Demikian juga pengaruh ekonomi hCina terhadap inflasi, Erwin menyatakan, kebijakan pemerintah untuk menghentikan sementara impor barang dari China, tidak akan berpengaruh besar. Hal ini mengingat sebagian besar barang yang diimpor dari China, adalah barang elektronik yang memiliki harga murah.

''Justru kondisi yang terjadi saat ini, bisa menjadi momentum bagi pengusaha Indonesia untuk lebih efesien dan produktif,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement