REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus Corona baru telah menyebabkan kekhawatiran baik di luar maupun dalam negeri. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut efeknya bisa tergambar dari realisasi investasi.
"Memang ini bikin semuanya galau, tapi semoga kegalauan itu tidak berdampak," kata Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/1).
Ia menyampaikan BKPM tidak bisa melihat dampaknya dalam waktu dekat. BKPM baru bisa mengukur imbas virus corona baru terhadap investasi pada kuartal-kuartal selanjutnya atau sekitar bulan November. Menurut Bahlil, untuk saat ini belum ada pengaruh apa-apa. Ia juga tidak melihat adanya gejala-gejala virus akan mempengaruhi investasi, termasuk dari negara asal virus yakni China.
Realisasi investasi dari China tahun lalu, menurutnya naik cukup signifikan. Datanya akan dirilis di akhir bulan ini. Sementara itu, Kepala BEI, Inarno Djajadi menyampaikan kalaupun ada efek, diperkirakan hanya jangka pendek.
"Pengaruh ke saham, untuk jangka pendek memang ada pengaruhnya, seperti China juga bilang virus ini akan berdampak ke ekonomi," kata dia.
Namun, tambahnya, perlu diingat bahwa wabah seperti ini pernah terjadi sebelumnya, contoh saat mewabah virus flu burung dan SARS. Secara historikal, dampak yang muncul adalah jangka pendek. Ia berharap ini pun tidak berkepanjangan.