Jumat 24 Jan 2020 15:24 WIB

LPS Sebut Likuiditas Perbankan Cenderung Stabil Membaik

Pertumbuhan kredit diperkirakan melambat, kurangi kebutuhan likuiditas perbankan.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai kondisi dan prospek likuiditas terpantau stabil dengan kecenderungan membaik. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan simpanan yang lebih seimbang dengan laju ekspansi kredit.

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah mengatakan risiko likuiditas periode Januari – Maret 2020 diperkirakan stabil. Adapun faktornya antara lain posisi dan arah kebijakan otoritas moneter terbuka untuk melanjutkan strategi operasi moneter dan makroprudensial yang akomodatif.

Baca Juga

“Kemudian pertumbuhan kredit yang diperkirakan masih rendah pada kuartal satu 2020, sehingga dapat mengurangi kebutuhan likuiditas bank,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (24/1).

Menurutnya faktor lain muncul karena adanya rencana pemerintah tidak akan melakukan front loading (lebih terukur) dan meredanya volatilitas pasar keuangan ditengah optimisme hasil perundingan dagang AS-China dan tensi geopolitik Timur Tengah yang membaik akan membantu capital inflow.

Pada sisi lain masih terdapat faktor risiko di perbankan yang masih berpotensi menyebabkan pengetatan likuiditas antara lain adanya tekanan likuiditas pada sebagian bank kelas menengah yang lebih ketat dibanding kelompok bank besar dan kecil dan ekspansi pemerintah masih terbatas di awal tahun (sisi belanja).

Berdasarkan data internal OJK, Loan to Deposits Ratio (LDR) perbankan cenderung turun menjadi 92,88 persen pada November 2019 dari 93,26 persen pada September 2019. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)  bank umum pada November 2019 naik tipis menjadi 6,72 persen dari 6,29 persen pada September 2019. 

“Sementara pada saat yang sama, pertumbuhan kredit berada level 7,05 persen pada November 2019,” ucapnya.

Adapun rata-rata INDONIA pada periode 23 Desember – 22 Januari 2020 terpantau bergerak turun dibandingkan dengan periode observasi sebelumnya (12 November – 9 Desember 2019) sebesar -1 bps. Pada periode pengamatan yang sama, rata-rata JIBOR 1M terpantau naik 10 bps sementara JIBOR 3M turun -1 bps. 

Pada saat yang sama, Bank Indonesia melakukan fine tune operation melalui lelang term deposit secara aktif. Berdasarkan data bulan Desember 2019, tingkat penjaminan LPS terpantau stabil. 

LPS menjamin jumlah rekening sebesar 99,91 persen dari total rekening atau setara dengan 301.414.692 rekening. Sementara secara nominal jumlah simpanan yang dijamin mencapai 53,84 persen dari total simpanan atau setara dengan Rp 3.272,1 triliun.

Posisi kewajiban BI kepada pemerintah pusat (saldo simpanan pemerintah di BI) naik menjadi Rp 162,73 triliun pada Desember 2019 dari Rp 151,57 triliun pada November lalu. Hal ini mengindikasikan adanya absorpsi likuiditas di sistem keuangan dari aktivitas fiskal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement