REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong peningkatan investasi industri digital. Tujuannya memperkuat struktur teknologi di dalam negeri, terutama dalam menopang implementasi industri 4.0 bagi sektor manufaktur.
Kemenperin menyambut baik rencana investasi Amazon Web Service Inc (AWS) di Indonesia. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ini diharapkan akan memacu pengembangan sektor manufaktur, startup hingga industri kecil dan menengah (IKM) di Tanah Air untuk bertransformasi ke arah industri 4.0.
Dalam rangkaian agenda menghadiri Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss, Menperin Agus melakukan pertemuan dengan Vice President Global Public Policy Amazon Web Service Michael Punke. Perusahaan yang merupakan divisi layanan teknologi milik Amazon tersebut akan membuka kawasan infrastruktur atau AWS region di Jakarta pada akhir 2021 atau awal 2022.
AWS Jakarta akan menjadi AWS region kesembilan di kawasan Asia Pasifik. Sebelumnya sudah dibuka di Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo, dan Hongkong.
AWS Jakarta rencananya terdiri dari tiga Availability Zone (Zona Ketersediaan). Masing-masing terdiri dari beberapa pusat data. Saat ini, AWS telah menghadirkan 69 Availability Zone di 22 region di seluruh dunia.
“Investasi ini sangat penting, karena akan mendukung posisi Indonesia sebagai digital hub yang strategis untuk pelanggan AWS,” kata Agus dalam keterangan resmi, Jumat (24/1).
Menurutnya, dengan adanya AWS region di Indonesia, para pelaku startup hingga perusahaan besar dapat memanfaatkan beragam teknologi canggih dari AWS termasuk teknologi analitik, artificial intelligent, Internet of Things (IoT), machine learning, layanan mobile, dan infrastruktur teknologi informasi serverless yang bertujuan menghasilkan inovasi.
Agus pun menuturkan, AWS region di Indonesia bisa mendukung ekosistem startup agar tumbuh pesat. Sekaligus membantu menciptakan lebih banyak pekerjaan dan perusahaan di sektor teknologi.
"Selain itu, dapat mendorong ekonomi nasional dan juga memungkinkan perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Supaya bisa menurunkan biaya dan meningkatkan fleksibilitas,” ujar dia.