Senin 20 Jan 2020 16:43 WIB

Investasi Induk Tambang BUMN Tahun Ini Rp 24 Triliun

Perusahaan tambang BUMN tengah menggarap sejumlah proyek, seperti pembangkit.

Orias Petrus Moedak (tengah)
Foto: Intan Pratiwi/Republika
Orias Petrus Moedak (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA TANJUNG -- Direktur Utama MIND ID (holding tambang BUMN) Orias Petrus Moedak mengatakan total investasi yang dikeluarkan untuk tahun 2020 mencapai sebesar Rp 24 triliun. Total pendanaan untuk tahun ini akan berasal dari dana sendiri dan pinjaman.

"Itu total untuk proyek tahun ini, yang diinvestasikan, dari sisi capex (modal)," kata Orias Petrus di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Senin.

Ia mengatakan, saat ini kondisi keuangan perseroan aman. "Rp 170 triliun total aset kita," katanya.

Proyek strategis 2020 dari MIND ID di antaranya proyek PLTU Sumatera Selatan oleh PT Bukit Asam berkapasitas 2x620 MW di Tanjung Enim. PLTU itu dijadwalkan beroperasi pada 2022.

Selain itu, proyek smelter grade alumina refinery oleh PT Antam dengan kapasitas produksi 1.000.000 tpa di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek ini ditargetkan COD pada 2021.

Selanjutnya, ada juga proyek Ferronickel Halmahera Timur oleh PT Antam di Tanjung Buli berkapasitas 13.500 tpa Ni, Kemudian, proyek gasifikasi dari batu bara ke DME oleh PTBA, Pertamina dan Air Product di Peranap dengan kapasitas 1.400.000 tpa DME.

Sementara itu PT Inalum (Persero) sebagai induk MIND ID tengah ekspansi fasilitas peleburan atau smelter di Kalimantan Utara sedang dalam tahap mencari mitra bagi penyedia pasokan listrik untuk pabrik tersebut nantinya.

"Listrik kami inginkan terpisah, entah nantinya join dengan siapa, kita tunggu kebijakan, yang jelas secara kepemilikan kami inginnya mayoritas," kata Orias Petrus Moedak.

Ia menjelaskan bahwa saat ini smelter tersebut masih dalam studi kelayakan, dan memang diupayakan untuk meningkatkan produksi. Sedangkan persoalan kelistrikan Orias Petrus tidak mau sembarangan dan menganggap hal tersebut hal utama yang harus dipersiapkan lebih awal.

Potensi kelistrikan di Kalimantan Utara, datang dari aliran Sungai Kayan dan Sungai Mentarang yang memungkinkan untuk dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement