Senin 20 Jan 2020 14:34 WIB

Kementan Kembangkan Jengkol Ratusan Hektare di Banten

Pengembangan jengkol karena faktor mudahnya perawatan dan tak butuh biaya tinggi.

Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten mengembangkan jengkol di Kawasan Lebak, Banten.
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten mengembangkan jengkol di Kawasan Lebak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Jengkol dikenal sebagai bahan pangan yang banyak manfaat. Guna mencukupi permintaan pasar, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk mengembangkan jengkol di Kawasan Lebak, Banten.

Pengembangan jengkol tersebut menggunakan lahan milik Perum Perhutani KPH Banten yang berlokasi di Desa Cimanyangray, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak. “Pengembangan jengkol ini merupakan bentuk kerja sama Perum Perhutani, Pemprov Banten dan Kementerian Pertanian. Program ini merupakan pengembangan Lahan Perhutanan Sosial," ujar administrator Perhutani Banten, Isnin, dalam siaran persnya.

Baca Juga

Dipilihnya komoditas ini dikarenakan faktor mudahnya perawatan dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Komoditas ini dapat beradaptasi baik untuk ditanam di kawasan pegunungan. Selain itu, jengkol ini memiliki tingkat kebutuhannya yang tinggi.

"Kebutuhan jengkol di Banten yang mencapai 1 ton dalam sebulan. Harga jengkol sempat menyentuh angka Rp 80 ribu per kg (kilogram) sehingga mempengaruhi inflasi di Banten," papar Gubernur Banten Wahidin Halim saat rapat DPRD beberapa waktu lalu.

photo
Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten mengembangkan jengkol di Kawasan Lebak, Banten.

Gayung bersambut, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid S mengatakan pengembangan jengkol dilakukan bertahap.“Sesuai usulan Gubernur Banten, lahan yang akan digunakan untuk pengembangan jengkol seluas 1.010 hektare secara bertahap. Untuk tahap awal akan dikembangkan 400 hektare yang terdiri dari 300 hektare kebun inti dan 100 hektare Kebun Plasma,” ujar Agus.

Agus menyebutkan, lokasi yang direncanakan untuk penanaman berjarak lebih kurang 75 kilometer (km) dari pusat pemerintahan propinsi. Untuk menuju ke lokasi dibutuhkan perjalanan darat lebih kurang 2 jam. Pada 2020, APBD provinsi telah dialokasikan benih jengkol sebanyak 1.000 batang. Untuk mendukung program pengembangan jengkol di Banten tersebut, Direktorat Perbenihan Hortikultura menyediakan kurang lebih 10 ribu batang.

Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman sangat mendukung adanya kegiatan pengembangan tanaman jengkol di Provinsi Banten. “Kerja sama ini merupakan hal baik. Ke depan nantinya diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup petani serta  memberdayakan petani sekitar yang menjadi binaan Pemprov Banten,” ujar Sukarman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement