Kamis 16 Jan 2020 17:18 WIB

Gudang Garam Bidik Bandara Kediri Bertaraf Internasional

Gudang Garam masih melakukan studi kelayakan untuk Bandara Kediri.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmoko usai menghadiri rapat koordinasi Bandara Kediri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (16/1).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmoko usai menghadiri rapat koordinasi Bandara Kediri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Gudang Garam yakni PT Surya Shoho Investama saat ini masih terus mengupayakan untuk membangun Bandara Kediri. Direktur Utamma Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmoko mengatakan akan membidik bandara tersebut dengan bertaraf intenasional. 

"Bandaranya internasional, landasan pacunya 3.300 meter," kata Susanto usai menghadiri rapat koordinasi Bandara Kediri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemartiman dan Investasi, Kamis (16/1).

Susanto mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan studi kelayakan untuk Kediri yang belum selesai. Dia menargetkan groundbreaking pembnagunan Bandara Kediri rencananya ditargetkan akan dilakukan pasa April 2020 dan pembangunannya akan dilakukan dua setengah tahun. 

Dia mengatakan saat ini belum bisa mengatakan angka pasti total investasi yang dikeluarkan untuk membangun Bandara Kediri. "Yang bisa saya katakan range-nya. Tanah saja bisa sampai Rp 3 triliun ditambah bandara juga minimal sampai Rp 3 triliun, tapi ini masih dibahas," ujar Polana. 

Susanto mengatakan untuk membangun bandara tersebut menggunakan skema Kerja Sama Badan Usaha (KPBU) khusus. Kalau umum, kata dia, tanah milik pemerintah tapi infrastruktur yang akan dibangun akna dilakukan dengan swasta. 

"Ini 100 persen swasta semua. Proses KPBU seperti ini pertama kalinya kayaknya. Karena 100 persen swasta," ujar Susanto. 

Dia memastikan untuk membangun bandara bertaraf internasional, pihaknya menyiapkan tanah seluas 372 hektare. Saat ini, Susanto memastikan sudah 98 persen luas tanah dibebaskan dan hanya tersisa lima hektare lagi. 

Menurutnya, Bandara Kediri akan dibangun di tiga kecamatan dan empat desa. "Ada di Tarokan, Grogol, dan Gulisari karena landasan pacu sepanjang 3.300 meter maka memotong tiga kecamatan," tutur Susanto. Rahayu Subekti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement