Kamis 16 Jan 2020 14:34 WIB

Luhut: Tidak Boleh Ada Fear di Wisata Indonesia

Selain infrastruktur, faktor keamanan juga penting untuk pariwisata di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menilai pentingnya memberi rasa aman kepada wisatawan yang akan berkunjung Indonesia. Ini kata Luhut, menjadi salah satu cara untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang akan datang ke Indonesia.

Karena itu, dalam rapat terkait pengembangan lima destinasi super prioritas yang dipimpin Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kamis (16/1) hari ini memfokuskan faktor keamanan tempat wisata di Indonesia. "(Rapat) itu tadi terkait masalah keamanan. Tidak boleh ada fear," ujar Luhut di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (16/1).

Luhut pun mengungkap, pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) di Abu Dhabi awal pekan ini, membahas strategi negara tersebut dalam mendatangkan wisatawan asing dengan jumlah yang cukup besar. Menurut Luhut, tak lain karena tidak ada rasa takut bagi para wisatawan untuk berdatangan.

"Kemarin Mohammed bin Zayed bilang spesifik ke presiden waktu presiden tanya kenapa Abu Dhabi ini turisnya begitu banyak orang datang. Mereka itu 29 juta orang datang, dengan penduduk asli 1,9. Yang datang transit di airport tinggal 1 hari hampir 120 juta," ujar Luhut.

Karena itu, Luhut menilai, pentingnya faktor keamanan, selain perbaikan infrastruktur dan pendidikan untuk pariwisata di Indonesia. Apalagi, Luhut menyebut Pemerintah saat ini tengah memfokuskan kualitas wisatawan dan juga lama tinggal, alih-alih meningkatkan jumlah wisatawan asing ke Indonesia.

"Kita mau bicara (target) 20 juta atau berapa saja terserah. Tapi kualitas turis dan lama tinggal itu penting. Kita pikirkan juga bagaimana spot turis yang banyak supaya orangnya pengen datang ke Indonesia," katanya.

Luhut melanjutkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama juga akan merevisi konsep peningkatan kualitas wisatawan di Indonesia. Nantinya, jika konsep selesai, maka eksekusi bisa segera dilakukan.

"Pak Tama punya konsep bagaimana Garuda membawa orang ke Indonesia. Bukan membawa orang ke luar. Itu pikiran yang benar, bagaimana spot turis yang banyak pengen datang orangnya ke indonesia bagaimana mereka mudah datang mau kemari," ujarnya.

Dalam rapat hari ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kementerian dan lembaga terkait maupun Pemerintah daerah bersinergi dalam mengembangkan sektor pariwisata. Ma'ruf menekankan, agar seluruh pemangku kepentingan memperhatikan sektor-sektor penunjang yang bisa meningkatkan potensi wisata Indonesia.

"Penyiapan dan perencanaannya, menyangkut infrastrukturnya, penunjang-penunjangnya, pengadaan BBM-nya, listriknya, internetnya, kemudian juga sekuritinya," ujar Ma'ruf di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (16/1).

Adapun lima destinasi super prioritas merupakan bagian dari program 10 Bali baru. Lima destinasi wisata super prioritas itu antara lain Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, Borobudur-Prambanan-Ratu Boko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement