Sabtu 11 Jan 2020 10:49 WIB

Konsumsi BBM Pertaseries dan Dexseries Meningkat Saat Nataru

konsumsi BBM Pertaseries dan Dexseries.

Petugas mencoba mengendarai armada motor Pertamina Delivery Service (PDS) Satgas Natal dan Tahun Baru di SPBU Rest Area KM 57, Karawang, Jawa Barat, Selasa (24/12/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petugas mencoba mengendarai armada motor Pertamina Delivery Service (PDS) Satgas Natal dan Tahun Baru di SPBU Rest Area KM 57, Karawang, Jawa Barat, Selasa (24/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Masa tugas Satuan Tugas Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Satgas Nataru) Pertamina resmi berakhir, setelah melaksanakan tugasnya sejak 14 November 2019 hingga 8 Januari 2020. Selama periode tersebut diketahui konsumsi BBM Pertaseries dan Dexseries oleh masyarakat mengalami kenaikan.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, selama masa tugas Satgas Nataru tersebut, penjualan produk BBM unggulan Pertamina tercatat mengalami kenaikan konsumsi baik Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo (Pertaseries), maupun Dexlite dan Pertamina Dex (Dexseries). Produk Pertaseries meningkat hingga 10 persen dan untuk produk Dexseries meningkat hingga 15,8 persen. 

“Selama liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Satgas mencatat konsumsi BBM berkualitas dan ramah lingkungan lebih banyak diminati konsumen, karena sangat mendukung performa kendaraan terutama untuk perjalanan jauh. Mesin kendaraan juga lebih awet dan tahan lama, sehingga dalam jangka panjang lebih efisien,” ujar Fajriyah. 

Sementara itu, untuk layanan Elpiji, kata Fajriyah, Pertamina telah menyiagakan 638 SPPBE, 3.264 agen dan 32.258 Pangkalan Siaga. Sebanding dengan layanannya,  Elpiji NPSO khususnya Bright Gas 5,5 kg mengalami peningkatan konsumsi hingga 15 persen, dan PSO meningkat 5% dari rata-rata harian masa normal.

Fajriyah mengatakan, kenaikan konsumsi Bright Gas 5,5 kg memperlihatkan bahwa pengguna Elpiji saat ini sudah mulai banyak beralih ke produk tidak bersubsidi. Ini juga dikarenakan produk Bright Gas memiliki tingkat keamanan yang tinggi, yaitu dua kali lebih aman dari pada tabung Elpiji biasa.

“Selain itu, Bright Gas juga sudah dilengkapi dengan segel hologram, sehingga isinya lebih terjamin dan konsumen bisa langsung mengetahui apakah tabung Elpiji tersebut asli atau tidak,” imbuh Fajriyah. 

Selama masa Satgas tersebut, penjualan Avtur mengalami penurunan sebesar 1,04 persen dari rata-rata normal hariannya. Menurut Fajriyah penurunan tersebut diakibatkan karena masyarakat lebih banyak memilih menggunakan jalur tol baik di Jawa maupun Sumatera. 

Fajriyah menambahkan bahwa dalam rangka mengamankan proses suplai, pasokan dan distribusi di seluruh Indonesia, Pertamina mengerahkan 21 ribu personel yang bergantian 24 jam bertugas selama masa Satgas Nataru Pertamina.

Selain itu, Pertamina juga menyiagakan 381 SPBU yang buka 24 jam terutama di jalur utama mudik. Sebanyak 219 SPBU di Jalur Pantura Arteri, 76 SPBU di Jalur Pantai Selatan, 72 SPBBU di Tol Trans Jawa, 13 SPBU di Tol Sumatera dan 1 SPBU di Tol Kalimantan.

“Pertamina juga menyiagakan layanan khusus selama masa Satgas meliputi 200 armada Motoris yang disiagakan di 71 titik, SPBU Kantong di 123 titik serta Kiosk Pertamax di 4 titik", kata Fajriyah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement