Jumat 10 Jan 2020 15:30 WIB

Bangun Ibu Kota, Erick: Jangan Seakan Jakarta Ditinggalkan

Presiden ingin moda transportasi Jakarta lebih terintegrasi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menandatangani perjanjian pemegang saham pendirian perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta Perseroda dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta perjanjian penataan stasiun terintegrasi antara Pemprov DKI, KAI, MRT, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menandatangani perjanjian pemegang saham pendirian perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta Perseroda dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta perjanjian penataan stasiun terintegrasi antara Pemprov DKI, KAI, MRT, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Pemerintah Provinsi DKi Jakarta termasuk menjadi salah satu tempat yang paling awal dikunjungi Erick Thohir sepekan menjabat sebagai Menteri BUMN pada tahun lalu. Erick mengaku mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo (Widodo) untuk berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Saat beliau memanggil saya, salah satunya ini, makanya minggu pertama saya langsung ke tempat Pak Gubernur, penting sekali ini jadi proyek percontohan," ujar Erick saat perjanjian kerja sama perusahaan patungan antara KAI dengan MRT yang disaksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menhub Budi Karya Sumadi di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1).

Baca Juga

Erick mengatakan tugas khusus yang dimaksud adalah bagaimana mengintegrasikan moda transportasi di Jakarta. Presiden, kata Erick, ingin model pengelolaan moda transportasi di Jabodetabek lebih terintegrasi. Hal ini, lanjut Erick, menjadi komitmen pemerintah terhadap pengelolaan Jakarta meski di sisi lain sedang merencanakan membangun ibu kota baru di Kalimantan.

"Jangan sampai dengan pembangunan ibu kota baru seakan-akan Jakarta ditinggalkan," ucapnya. 

Erick menilai indikator sebuah negara maju memiliki kota-kota yang juga memiliki fasilitas dan infrastruktur yang menunjang. Erick mengambil contoh Amerika Serikat (AS) dan Cina yang memiliki lebih dari enam kota dengan standar yang tinggi.

"Indonesia, jumlah kota yang mohon maaf yang standarnya sama, ya hari ini hanya Jakarta," kata Erick. 

Oleh karenanya, kata Erick, sistem moda transportasi yang terintegrasi di Jakarta akan menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia untuk melakukan hal yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement