Ahad 05 Jan 2020 12:45 WIB

Silang Pendapat Soal Banjir, Erick Thohir: Dukung Siapa Saja

Erick enggan menanggapi silang pendapat antara Kementerian PUPR dan Pemprov DKI.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Menteri BUMN Erick Thohir bercengkrama dengan para pengungsi korban banjir di Posko pengungsian GOR Cengkareng,Jakarta, Ahad (5/1). Kunjungan Menteri BUMN tersebut dalam rangka memastikan ketersediaan bantuan serta kebutuhan masyarakat pasca banjir seperti air bersih dan obat-obatan.
Foto: Prayogi/Republika
Menteri BUMN Erick Thohir bercengkrama dengan para pengungsi korban banjir di Posko pengungsian GOR Cengkareng,Jakarta, Ahad (5/1). Kunjungan Menteri BUMN tersebut dalam rangka memastikan ketersediaan bantuan serta kebutuhan masyarakat pasca banjir seperti air bersih dan obat-obatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku akan mendukung langkah Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta terkait penanganan banjir. Menurutnya, penanganan banjir harus dilakukan multipihak.

"Sebagai BUMN yaitu korporasi kami mendukung siapa saja," ujarnya saat meninjau lokasi posko banjir di Cengkareng, Ahad (5/1).

Baca Juga

Kendati demikian, Erick enggan menanggapi silang pendapat antara Kementerian PUPR dan Pemprov DKI. Sebab, keduanya untuk sama-sama mengatasi persoalan banjir.

"Saya tentu tidak mau komen misalnya perbedaan pendapat antara pemerintah pusat dan daerah, itu bukan domain saya," ucapnya.

Menurutnya sebagai pimpinan BUMN hal terpenting caranya terpenting bisa berjalan maksimal dan menyelesaikan masalah. "Tapi kami yang pasti kita akan maksimal, karena ini bagian dari pembuktian BUMN itu hadir untuk rakyat," jelasnya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berbeda pendapat soal penanganan banjir Jakarta. Basuki mengatakan banjir Jakarta bisa diatasi apabila Kali Ciliwung dinormalisasi dan mengajak Anies duduk bersama untuk melakukan normalisasi Kali Ciliwung.

Sementara Anies menegaskan penyebab banjir Jakarta adalah tidak adanya pengendalian air yang masuk dari selatan ke Jakarta. Dia menyebut penyebab banjir tak selalu soal normalisasi sungai. 

"Di sini (wilayah Kampung Pulo) memang sudah dilakukan normalisasi dan faktanya masih tetap terjadi banjir karena itu memang dalam jangka panjang kita harus melihat penyelesaiannya secara lebih komprehensif," ujar Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement