REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut para pelaku usaha yang menjalankan usahanya di kawasan rawan banjir perlu diedukasi tentang mitigasi bencana agar dapat meminimalisasi dampak terhadap usahanya.
“Misalnya dengan mengasuransikan aset-aset yang mereka miliki sehingga ketika bencana seperti ini terjadi, kerugian aset bisa diganti dengan klaim asuransi,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani dihubungi di Jakarta, Jumat (3/1).
Shinta menyampaikan, belajar dari banjir besar yang melanda DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), ada baiknya pusat-pusat industri yang berada di rawan bencana mulai memindahkan usahanya ke kawasan yang lebih aman. “Mungkin perlu pembangunan jalur alternatif yang bebas banjir dari pusat industri atau perdagangan ke pelabuhan, bandara atau sentra logistik lain,” ujar Shinta.
Selain itu, diperlukan adanya perbaikan sistem drainase di sepanjang jalur transportasi sekitar pusat perekonomian dan industri. Menurut Shinta, pemerintah perlu segera memulihkan dampak akibat banjir yang terjadi sejak awal tahun agar kerusakan tidak terjadi berlarut-larut.
“Fungsi-fungsi publik yang vital seperti akses perhubungan, komunikasi dan listrik harus segera dikembalikan agar pelaku usaha bisa beraktivitas kembali segera,” ujar Shinta.
Selain itu, perlu adanya antisipasi terkait pembenahan tata ruang dan evaluasi terkait penanganan banjir yang melanda ibu kota dan sekitarnya.