REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar peringatan hari anti korupsi sedunia di Auditorium Utama Kementan, Jakarta, Jumat (13/12). Pada kesempatan itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya membaca data secara detail dan melakukan pengawasan secara menyeluruh.
Syahrul mengatakan, dirinya tidak ingin proses pembangunan pertanian diganggu oleh tindakan korupsi. "InsyaAllah saya sangat paham dengan pengawasan. Saya kira yang baik baik harus kita teruskan, yang kurang kita perbaiki dan yang salah jangan kita ulang," kata Syahrul di Jakarta, Jumat (13/12).
Ia menegaskan, perangkat kerja di Kementan harus bisa berpikir jernih serta membuang pikiran-pikiran kotor. Dengan begitu, semua program kerja dapat diimplementasikan dengan baik.
"Orang orang yang terjerat korupsi itu adalah orang yang memiliki kelemahan berpikir intelektual. Jadi menganggap yang salah hanya biasa-biasa saja. Kita tidak boleh terjebak dengan suasana. Kita harus sadar dengan tanggung jawab dan fungsi kita," katanya.
Menurut Syahrul, Kementerian Pertanian harus mulai berbenah diri untuk mewujudkan cita-cita negara untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Pembenahan tersebut, kata dia, bisa dilakukan dengan cara mengatur lingkungan kerja agar terhindar dari perbuatan busuk korupsi.
"Jangan membawa sesuatu yang berpotensi menimbulkan gejala korupsi. Karena itu lingkungan menjadi penting sekali. Seorang leadership tidak boleh menjadiadi pembohong," katanya.
Syahrul pun mengingatkan bahwa saat ini Indonesia sangat membutuhkan orang-orang terbaik namun memiliki sikap jujur. Sebab, hanya dengan kejujuran, lembaga pemerintah bisa memberantas korupsi hingga ke akarnya.