Kamis 12 Dec 2019 18:56 WIB

Bangkok Bank Resmi Akuisisi 89,12 Saham Bank Permata

Transaksi akuisisi Bank Permata akan selesai pada tahun depan.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Bank Permata
Bank Permata

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teka-teki calon pembeli saham PT Bank Permata Tbk telah terjawab. Terbaru, bank asal Thailand, Bangkok Bank resmi mengakuisi saham Bank Permata sebesar 89,12 persen. Adapun transaksi aksi korporasi ini akan selesai pada tahun depan.

Chairman Bangkok Bank Piti Sithi Amnuai mengatakan perusahaan telah mengantisipasi penawaran tender wajib (mandatory tender offer) terhadap sisa saham 10,88 persen pada Bank Permata. Transaksi akan dilaksanakan berdasarkan penilaian yang disepakati sebesar 1,77 kali lipat dari nilai buku Bank Permata (yang masih akan disesuaikan). 

Baca Juga

Hal ini menyiratkan berdasarkan nilai buku Bank Permata pada 30 September 2019, harga pembelian indikatif Rp 1.498 per saham dan nilai transaksi indikatif Rp 37.430.974 juta (sekitar 2.674 juta dolar AS atau 81.017 juta THB) untuk 89,12 persen saham dan Rp 42.001.080 juta (sekitar 3.000 juta dolar AS atau 90.909 juta THB) untuk kepemilikan 100 persen saham. 

“Harga yang harus dibayar oleh bank untuk kepemilikan 89,12 persen saham Bank Permata akan difinalisasikan berdasarkan 1,77 kali lipat dari nilai buku Bank Permata (yang masih akan mengalami beberapa penyesuaian), sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan terakhir yang diterbitkan Permata sebelum penyelesaian transaksi,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (12/12). 

Menurutnya penyelesaian transaksi tunduk pada sejumlah kondisi sebelumnya termasuk persetujuan regulator dari Bank of Thailand dan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) serta persetujuan rapat umum pemegang saham Bangkok Bank. Adapun akuisisi ini akan dibiayai melalui perpaduan sumber daya internal dan kegiatan pendanaan rutin Bangkok Bank. 

“Akuisisi ini diharapkan akan menambah keuntungan per saham (earnings per share) dan pengembalian ekuitas (return on equity) Bangkok Bank segera setelah proses akuisisi selesai. Posisi modal Bank juga diperkirakan akan tetap kokoh setelah penyelesaian transaksi,” jelasnya.

Bangkok Bank memiliki jaringan internasional dan hadir di 14 negara dengan pinjaman internasional melalui jaringan yang menyumbang 17 persen dari total pinjaman Bank. Selama bertahun-tahun, Bangkok Bank telah mengadopsi strategi menghubungkan kawasan Asia untuk mendukung klien melakukan ekspansi ke luar negeri dan jaringan internasional Bangkok Bank telah menjadi faktor penting dalam keberlanjutan pertumbuhan bisnisnya. 

Akuisisi Permata selanjutnya akan memperkuat komitmen Bangkok Bank kepada Indonesia, yang telah hadir di nusantara sejak 1968, serta mengukuhkan posisi Bangkok Bank sebagai pemain regional dengan pijakan yang kokoh di Thailand dan Indonesia.

“Ekspansi internasional merupakan strategi utama kami. Indonesia khususnya adalah fokus utama bagi kami karena Indonesia merupakan salah satu ekonomi utama yang tumbuh paling cepat di Asia dengan fundamental makroekonomi yang sangat mendukung, demografi yang menguntungkan dan dengan peningkatan integrasi regional ASEAN,” jelasnya.

Sementara Presiden Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich menambahkan sektor perbankan Indonesia masih tumbuh dan tetap mempertahankan marjin yang sehat. Bank Permata menawarkan platform kokoh yang melengkapi tujuan strategis perusahaan termasuk jaringan distribusi yang luas, merek ritel yang kuat, serta kecanggihan kemampuan digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement