REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Instute for Development of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda menilai, harga avtur Pertamina sangat bersaing dengan bahan bakar sejenis di sejumlah bandar udara di kasawan Asia Tenggara. Bahkan harganya lebih murah.
"Harganya lebih murah dari harga BBM sejenis di luar negeri," kata Huda di Jakarta, Kamis (12/12).
Harga avtur Pertamina lebih rendah dibandingkan avtur di berbagai negara di Asia, seperti pada September 2019 di Bandara Soekarno Hatta Rp 8.658,55 per liter, sedangkan di Bandara Juanda Surabaya sebesar Rp 9.585,07 per liter.
Harga tersebut juga jauh lebih murah dibandingkan Singapura Rp 10.853,95 per liter, Kuala Lumpur yaitu Rp 9.594,29 per liter, dan Manila Rp 12.206,00 per liter. Apalagi, lanjutnya, dibandingkan avtur di Bandara Narita Tokyo, sebesar Rp 14.647,20 per liter, harga avtur Pertamina jauh lebih rendah.
Saat ini Pertamina memberikan potongan harga 20 persen di beberapa bandara, sehingga menurut dia, semakin menambah daya saing avtur dengan negara lain yang diharapkan akan membawa pengaruh terhadap harga tiket pesawat.
“Kita menyambut baik kabar (diskon) harga avtur oleh Pertamina tersebut. Meski sebenarnya, sebelum ini pun, harga avtur Pertamina sudah relatif lebih murah dibandingkan dengan harga avtur di negara lain," lanjutnya.
Dengan selisih harga avtur yang cukup besar itulah, Huda berharap, dapat menurunkan harga tiket pesawat. Namun demikian, dia tidak yakin, karena penurunan harga tiket pesawat tak semata-mata dipengaruhi oleh harga avtur. Hal itu terbukti, ketika beberapa waktu lalu harga avtur Pertamina turun, ternyata tiket pesawat tetap tinggi.
Menurut Huda, avtur bukan satu-satunya komponen yang berpengaruh terhadap harga tiket pesawat namun faktor kondisi persaingan di maskapai juga mempengaruhi harga tiket. Oleh karena itu, tambahnya, penurunan harga avtur memang tidak secara signifikan berdampak terhadap harga tiket pesawat.
"Menurut saya penurunan harga avtur tidak akan signifikan terhadap penurunan harga tiket pesawat. Ketika avtur Pertamina akhir tahun kemarin turun, misalnya, harga tiket pesawat tetap naik," ujarnya.