Bank Indonesia menyatakan survei internal BI terhadap investor atau pelaku ekonomi menunjukkan sebagian besar perusahaan masih enggan untuk melakukan investasi.
Deputi Gubernur Senior BI Dodit Budi Waluyo mengatakan sebagian besar atau 53 persen perusahaan enggan berinvestasi pada 2020. Artinya hanya ada 47 persen perusahaan yang memilih untuk berinvestasi tahun depan.
"Dari 53 persen itu, sebagian besar memilih tidak melakukan investasi relatif karena melakukan penyehatan kondisi keuangan," ujar Dody di Gedung Bursa Efek, Jakarta Selatan, Selasa 10 Desember 2019.
Survei BI juga mencatat, alasan kedua yang paling banyak disampaikan sebagian besar yang memilih tidak berinvestasi ialah karena belum memiliki rencana ekspansi yang baru. Kemudian, alasan selanjutnya karena perusahaan melihat masih tingginya ketidakpastian ekonomi tahun depan.
Alasan selanjutnya, karena perusahaan melihat adanya pelemahan permintaan domestik. Kemudian disusul oleh terbatasnya sumber pembiayaan untuk ekspansi. Sedangkan paling buncit, perusahaan yang enggan melakukan investasi karena melihat adanya permintaan ekspor.
"Karena itu, kami dari BI berkeinginan untuk mendorong porsi perusahaan yang enggan untuk berinvestasi tersebut supaya lebih rendah lagi," kata Dody.
Dody menuturkan, perusahaan yang menyatakan faktor ketidakpastian sebagai alasan keengganan untuk berinvestasi masih berpeluang untuk didorong aktif berinvestasi. Sebab perusahaan itu bisa memberi pengaruh kepada investor atau perusahaan untuk melakukan kegiatan yang bukan bersifat investasi.