Kamis 28 Nov 2019 14:43 WIB

Hyundai Siap Bangun Pabrik Mobil Rp 21 T di Cikarang

Pabrik ini akan menjadi pusat manufaktur pertama yang berbasis di kawasan ASEAN.

Rep: Editor (swa.co.id)/ Red: Editor (swa.co.id)
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Pabrik Hyundai di Ulsan, Korea Selatan (Foto: cnbcindonesia.com)
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Pabrik Hyundai di Ulsan, Korea Selatan (Foto: cnbcindonesia.com)

Akhirnya, setelah setahun dalam pembahasan, Hyundai Motor Company memutuskan berinvestasi di Indonesia sekaligus menjadikannya basis produksi. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun menyambut gembira investasi dari Korea Selatan ini. 

 

"Ini sesuai keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia bukan hanya pasar tetapi juga basis produksi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 27 November 2019.

Hyundai akan membangun pabrik kendaraan bermotor senilai 1,55 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 21,7 triliun di Kota Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Pabrik ini akan menjadi pusat manufaktur pertama yang berbasis di kawasan ASEAN.

Hyundai Motor saat ini mengoperasikan pabrik di delapan negara termasuk Amerika Serikat, Cina, dan India.Penambahan pembangunan pabrik di Indonesia akan memperluas jaringan produksi global Hyundai, mengoptimalkan pasokan untuk dapat menjawab permintaan pelanggan dengan lebih baik di semua benua.

Fasilitas manufaktur itu diharapkan bisa memulai produksi komersial pada paruh kedua 2021, dengan kapasitas tahunan sekitar 150.000 unit. Adapun kapasitas penuh pabrik akan dapat memproduksi sekitar 250.000 kendaraan setiap tahunnya.

Lebih lanjut, Luhut menuturkan pemerintah juga serius mendukung keberhasilan investasi mobil listrik di Indonesia. Hal itu disampaikannya seiring dengan komitmen Hyundai yang tengah menjajaki produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) kelas dunia di pabriknya di Indonesia.

Hyundai berkomitmen untuk membantu mengembangkan ekosistem EV Indonesia, berkontribusi pada kualitas hidup masyarakat melalui kepemimpinannya dalam teknologi mobilitas bersih.

Bersama dengan perusahaan afiliasinya, Kia Motors Corporation, Hyundai bertujuan untuk menjadi produsen EV ketiga terbesar di dunia pada 2025.

"Peraturan-peraturan untuk keberhasilan investasi mobil listrik sudah kita lakukan. Bukan hanya untuk Hyundai saja, karena kami ingin adanya diversifikasi produsen mobil di Indonesia. Sehingga tidak hanya satu merek saja yang menguasai pasar," tegas Luhut.

Sumber: Tempo.co

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement