Jumat 22 Nov 2019 09:15 WIB

Exxon akan Jual Aset Senilai 25 Miliar Dolar AS

sumber: pemangkasan operasi dilakukan di Eropa, Asia, Afrika, termasuk Indonesia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
ExxonMobil . Ilustrasi
Foto: Google
ExxonMobil . Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Exxon Mobil berencana untuk menjual hingga 25 miliar dolar AS ladang minyak dan gas di Eropa, Asia dan Afrika dalam penjualan aset terbesar selama beberapa dekade. Dana ini akan digunakan untuk beberapa mega proyek.

Aksi jual akan menjadi percepatan yang ditandai dari rencana divestasi minyak utama AS sebelumnya. Ini akan mewakili upaya ambisius oleh CEO Darren Woods untuk mengejar ketinggalan dengan pesaing yang melakukan tinjauan portofolio dan menjual sejumlah aset setelah jatuhnya pasar 2014.

Saham Exxon berkinerja buruk di bawah saingan utamanya dalam beberapa tahun terakhir. Pelepasan ini akan membantu perusahaan meningkatkan pengeluaran untuk pengembangan baru dan menenangkan investor yang tidak puas dengan produksi uang dan minyak yang lemah, yang datar di bawah pendahulu Woods, Rex Tillerson.

Dengan penjualan ini Exxon secara efektif keluar dari bisnis hulu minyak dan gasnya di Eropa, menurut tiga sumber. Mereka akan membebaskan uang tunai untuk berinvestasi dalam perkembangan baru di Guyana, Mozambik, Papua Nugini, Brasil, dan Amerika Serikat.

Juru bicara Exxon menolak untuk mengomentari aset tertentu yang ditawarkan untuk dijual. Namun, perseroan telah mengatakan kepada Wall Street bahwa penjualan asetnya dapat mencapai 25 miliar dolar AS hingga 2025.

Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan yang berbasis di Texas ini telah menyusun daftar aset yang ingin divestasi, yang mencakup setidaknya 11 negara, kata sumber tersebut. Daftar ini akan dengan mudah melebihi target divestasi saat ini yang diperkirakan menjual sekitar 15 miliar dolar AS aset pada 2021.

Exxon telah mencapai sejumlah kesepakatan dalam beberapa bulan terakhir termasuk 4,5 miliar dolar AS dari Norwegia. Exxon juga sudah menawarkan aset di Australia, Nigeria, Malaysia.

Rencananya Exxon juga menjual operasi di Laut Utara Britania, Jerman dan Rumania, menurut sumber. Di Eropa, produksi Exxon hanya di Belanda, yaitu dari Royal Dutch Shell di ladang gas raksasa Groningen.

Exxon juga berencana memangkas operasi di Asia Tenggara melalui penjualan asetnya di Indonesia dan Malaysia, kata sumber tersebut. Di Afrika, Exxon ingin menjual operasinya di Chad, Guinea Khatulistiwa serta bagian dari aset Nigeria.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement