REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus memperluas bisnis syariahnya. Kali ini, perseroan membuka Kantor Cabang Syariah (KCS) ke-25 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Direktur BTN Dasuki Amsir menyatakan, langkah itu dilakukan agar dapat menggarap bisnis properti di sana. Menurutnya peluang pertumbuhan properti di Kendari masih besar.
Ia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi di ibu kota Sulawesi Tenggara tersebut mendominasi dibandingkan daerah lain di sekitarnya. Permintaan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah pun naik, sehingga berpotensi pula bagi bisnis Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
“Upaya kami menghadirkan KCS Kendari sebagai langkah menggairahkan sektor properti,” kata Dasuki melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu, (20/11).
Dirinya berharap, kehadiran KCS itu mampu meningkatkan bisnis properti di Kota Kendari. Sebagai informasi, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, selama 2018 pertumbuhan sektor real estate di Kendari masih berada di level 1,8 persen.
Sementara, pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) kota Kendari sebesar 6,26 persen pada 2018. Angka itu lebih tinggi dari PDB Nasional yakni 5,17 persen pada tahun lalu.
Per September 2019, UUS Bank BTN mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 19,56 persen year on year (yoy) atau naik dari Rp 24,64 triliun menjadi Rp 29,46 triliun pada September 2019. Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun, tumbuh sebesar 20,78 persen yoy, dari Rp 19,54 triliun menjadi Rp 23,6 triliun pada periode sama.
Sampai November 2019, emiten berkode saham BBTN tersebut telah melakukan penambahan jaringan kantor sebanyak 33 unit. Terdiri dari dua kantor cabang baru dan meningkatkan kantor kas menjadi 24 kantor cabang pembantu. BTN turut menambah satu kantor kas serta membuka sembilan kantor cabang pembantu syariah.