Jumat 01 Aug 2025 19:31 WIB

Bantu Alsintan, Gubernur Khofifah: untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan

Gubernur Khofifah bantu alsintan untuk kedaulatan pangan di Jatim.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah).
Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di Desa Sukorejo, Kabupaten Jember untuk mewujudkan kedaulatan pangan di provinsi setempat.

"Penyaluran bantuan alsintan itu merupakan bagian dari upaya Pemprov Jatim guna mewujudkan kedaulatan pangan sekaligus pengembangan kawasan agropolitan di Jawa Timur khususnya Kabupaten Jember," kata Khofifah dalam keterangannya di Jember, Jumat.

Baca Juga

Bantuan alsintan yang disalurkan terdiri dari lima unit cultivator, sembilan unit handtractor roda dua, satu unit handtractor rotary dan tiga unit combine harvester besar. Seluruh alsintan tersebut diserahkan kepada berbagai Poktan dan Gapoktan di Jember.

"Melalui penyaluran alsintan yang lebih modern diharapkan dapat mempercepat transformasi pertanian berbasis mekanisasi, efisiensi, sekaligus peningkatan produktivitas petani di Jatim," tuturnya.

Ia mengatakan produksi padi di Jatim secara keseluruhan mencapai 9,7 juta ton padi dan angka tersebut dengan kondisi panen yang alatnya beragam, sehingga ketika seluruh petani nantinya bisa menggunakan combine harvester maka produksi padi di Jatim bisa mencapai 11 juta ton per tahun.

"Kami pun optimistis akan berdampak pada kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) karena dapat mengamankan petani dari kemungkinan loss 9-11 persen ketika menggunakan alat pertanian tradisional seperti ani-ani, sehingga otomatis nilai tambah petani akan meningkat," katanya.

Khofifah kembali mengingatkan pentingnya pengelolaan alsintan secara kolektif, produktif, dan berkelanjutan. Alsintan disebutnya menjadi salah satu dari pilar penunjang dalam mewujudkan modernisasi di sektor pertanian.

"Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara diharapkan juga dapat menjadi gerbang bagi kedaulatan pangan daerah dan nasional," katanya.

Cita-cita menuju Jatim Berdaulat Pangan itu merujuk pada angka tetap BPS 2024 bahwa Jatim menyumbang 17,44 persen produksi padi nasional atau sebesar 9,270 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 5,352 juta ton beras, kemudian 30,36 persen produksi jagung nasional atau 4,59 juta ton jagung pipilan kering.

Hingga 1 Juli 2025, produksi padi Jatim periode Januari–Agustus 2025 meningkat 11,78 persen atau 8.177.151 ton GKG, sementara produksi jagung naik 10,08 persen atau setara dengan 2.810.288 ton.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Heru Suseno mengatakan bahwa seluruh alsintan yang disalurkan kepada petani Jember ini sesuai dengan arahan Gubernur Khofifah untuk modernisasi pertanian di Jatim.

"Harapannya melalui modernisasi ini akan berdampak percepatan terwujudnya swasembada pangan di Jatim," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement