Kamis 14 Nov 2019 12:56 WIB

BRI Syariah Gandeng Barekraf untuk Perluas Akses KUR Syariah

BRI Syariah telah merealisasikan penyaluran KUR Syariah sebesar Rp 1,3 triliun.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy dan Direktur Akses Perbankan Barekraf, Yuke Sri Rahayu menandatangani kerja sama dalam penyalura KUR syariah dalam Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center, Kamis (14/11).
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy dan Direktur Akses Perbankan Barekraf, Yuke Sri Rahayu menandatangani kerja sama dalam penyalura KUR syariah dalam Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center, Kamis (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Syariah menggandeng Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Barekra) untuk perluasan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis syariah. Sebagai bank penyalur, BRI Syariah menyatakan ingin melakukan optimalisasi penyaluran KUR syariah bagi pelaku UMKM kreatif.

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy dan Direktur Akses Perbankan Barekraf, Yuke Sri Rahayu dalam Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center, Kamis (14/11).

Baca Juga

Lewat perjanjian yang disepakati, diatur mengenai hal-hal yang akan memaksimalkan penyaluran KUR syariah kepada ekonomi kreatif. Fidri Arnaldy mengatakan, perseroan berkomitmen untuk memberikan akses permodalan syariah sebagai tindak lanjut dari program pemerintah.

"Sebagai salah satu bank syariah yang ditunjuk pemerintah sebagai bank penyalur KUR, BRI Syariah berupaya agar target pemerintah tercapai. Dari kerja sama ini maka kita akan mendapat rekomendasi serta informasi UMKM kreatif yang perlu mendapatkan pembiayaan,” kata Fidri, Kamis pagi.

Pihaknya menyampaikan, akan lebih menyasar sektor-sektor yang produktif dalam menjalankan usahanya. Barekraf akan menjadi mitra BRI Syariah untuk mengetahui detail rekam jejak para pelaku UMKM yang siap diberikan KUR syariah. Lebih jauh, manfaat yang diinginkan perbankan syariah dan pemerintah adalah UMKM penerima KUR Syariah dapat naik kelas dengan peningkatan skala bisnis.

"KUR Syariah dengan konvensional pada dasarnya sama. Cuma yang berbeda ada di akadnya. Kita juga lakukan modernisasi untuk perbaikan layanan," kata Fidri.

Sebagai informasi, sampai dengan Oktober 2019, BRI Syariah telah merealisasikan penyaluran KUR Syariah sebesar Rp 1,3 triliun atau 86 persen dari target Rp 1,5 triliun. Fidri meyakini, di sisa dua bulan terakhir, target tersebut akan tercapai karena KUR syriah amat berguna untuk peningkatan akses pembiayaan modal maupun investasi UMKM.

Penyaluran KUR syariah, lanjut Fidri, turut memberi kontribusi positif terhadap pertumbuhan pembiayaan mikro oleh BRI Syariah. Tercatat, pembiayaan segmen mikro BRI Syariah tumbuh sebesar 6,86 persen pada posisi September dibandingkan Juni 2019.

Selain menjalin kerja sama dengan Barekraf, BRI Syariah juga menandatangani nota kesepahaman dengan PT Fintek Karya Nusantara serta PT Artajasa Pembayaran Elektronis. Lewat kerjasama tersebut, BRI Syariah akan meningkatkan sekaligus memperluas layanan kepada nasabahnya.

"Bank syariah saat ini semakin berkembang. Layanan bank syariah juga makin mudah didapat. Kerjasama seperti yang terjalin hari ini dengan para mitra akan memberi kontribusi positif terhadap upaya kami melayani masyarakat," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement