Selasa 12 Nov 2019 13:59 WIB

BUMN Siap Bangun Pabrik Bahan Peledak di Negara Tetangga

Tawaran pembangunan pabrik bahan peledak jadi kesempatan pengembangan BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Dahana (Persero), akan membangun pabrik bahan peledak di Timor Leste. Presiden Direktur Dahana Budi Antono mengatakan pembangunan pabrik bahan peledak di Timor Leste mulai dilakukan pada tahun depan. 

Kata Budi, pihak Dahana sudah dua kali berkunjung ke Timor Leste untuk mematangkan proses pembangunan pabrik bahan peledak. "Sama seperti Indonesia, Timor Leste ingin mandiri dalam bahan peledak, jadi Dahana diundang untuk membuat bahan peledak," ujar Budi di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/11).

Baca Juga

Permintaan Timor Leste, kata Budi, sangat sukar ditolak. Budi menilai tawaran tersebut merupakan kesempatan bagi Dahana untuk mengembangkan pasar di luar negeri. Terlebih, kesempatan ini akan diambil negara lain jika tidak dimanfaatkan Indonesia.

"Timor Leste minta tolong Dahana melatih, kami langsung iya. Kalau Dahana menolak pasti orang Australia dan Selandia Baru yang datang, kita harus merebut pasar," ucap Budi. 

Budi menyebut hal pertama yang dibangun di Timor Leste ialah on site plant (OSP). Budi menjelaskan, pabrik bahan peledak di Timor Leste untuk memenuhi kebutuhan Timor Leste dalam pembangunan pelabuhan.

"Di Timor Leste bikin di pelabuhan Internasional tapi nanti akan bisa untuk refinery, untuk konstruksi di Timor Leste banyak sekali gunung-gunung daripada bongkar gunung, mending (buat) terowongan," kata Budi. 

Budi mengungkap pembangunan pabrik bahan peledak di Timor Leste menelan biaya sekira Rp 10 miliar sampai Rp 15 miliar. Melihat kondisi di Timor Leste, Dahana memilih jenis bahan peledak yang anti air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement