REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang produksi bahan peledak, PT Dahana berhasil membukukan sejarah dengan mencatatkan laba bersih pada 2022 sebesar Rp 260,7 miliar. Hal ini disampaikan Direktur Utama Dahana, Wildan Widarman, saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Holding BUMN Industri Pertahanan (Defend ID) di Jakarta, Senin (26/6/2023).
"Pencapaian ini meningkat signifikan dari laba bersih 2021 yang sebesar Rp 25,5 miliar," ujar Wildan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Meski berada dalam bayang-bayang Covid-19, Wildan menyampaikan, Dahana mampu meningkatkan kinerja unggul. Berbekal core values Akhlak, lanjut Wildan, perusahaan mampu membukukan keuntungan yang terbesar sepanjang sejarah perusahaan berdiri.
"Alhamdulillah, Dahana mampu membukukan pencapaian yang signifikan pada 2022. Ini berkat kerja sama yang baik di antara RUPS, dewan komisaris, direksi, hingga kinerja unggul seluruh insan Dahana," ucap Wildan.
Wildan menyebut perusahaan berkomitmen menjaga dan meningkatkan tren capaian positif tersebut. Wildan mengatakan pencapaian ini menunjukkan kemampuan Dahana memimpin industri bahan peledak di tanah air.
"Namun tak cukup sampai di sana, perusahaan dengan fasilitas bahan peledak terlengkap di kawasan Asia Tenggara ini juga berambisi untuk memperluas pangsa pasar di industri bahan peledak sangat kompetitif," lanjut Wildan.
Sebagai perusahaan nasional yang bergerak di sektor industri strategis, Wildan mengatakan, pencapaian Dahana tidak hanya berdampak pada pertumbuhan perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan pada pengembangan industri pertahanan dan perekonomian Indonesia.