Rabu 06 Nov 2019 18:25 WIB

Fintech Amartha akan Menerima Pendanaan dari Investor Asing

Amartha berencana memperluas pasar ke berbagai daerah di Jawa, Bali, dan Sulawesi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Chief Risk and Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto menjelaskan kinerja PT Amartha Mikro Fintek sepanjang tahun ini, di Jakarta, Rabu, (6/11).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Chief Risk and Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto menjelaskan kinerja PT Amartha Mikro Fintek sepanjang tahun ini, di Jakarta, Rabu, (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintech mengaku akan mendapat pendanaan seri B. Hanya saja, perusahaan financial technology (fintech) peer to peer lending itu masih enggan mengungkapkannya secara lebih detail.

Chief Risk and Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto menyebut, pendanaan tersebut didapat dari investor lokal maupun asing. "Salah satunya dari Line Ventures. Nanti ada pemberitahuan resminya," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (6/11).

Baca Juga

Dirinya juga belum bersedia mengungkap bakal digunakan untuk apa saja dana itu. Hanya saja tahun depan, kata Aria, Amartha berencana memperluas pasar ke berbagai daerah di Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi pada tahun depan.

Akhir tahun ini, perusahaan berencana pula meluncurkan fitur reksa dana serta auto invest bagi lender Amartha. Keduanya bertujuan mengoptimalkan uang dari para pendana atau lender.

"OJK (Otoritas Jasa Keuangan) minta perusahaan fintech (financial technology) agar uang tidak mengendap di escrow account. Salah satu caranya, dana bisa ditaruh du rekening lender, tapi itu nggak hasilkan bunga atau return," ujar Chief Risk and Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto saat ditemui di Jakarta, Rabu, (6/11).

Maka, kata dia, Amartha berinisiatif menyediakan produk reksa dana. Dengan begitu, dana mengendap bisa menghasilkan return walau tidak banyak.

"Ini mitigasi risiko atau strategi kita supaya uang tidak mengendap di escrow," jelasnya. Ia menambahkan, Amartha pun telah menggandeng dua perusahaan manajemen aset yakni PT Principal Asset Management dan PT Star Mercato Capitale atau Tanamduit.

Sementara layanan auto invest merupakan pilihan bagi lender untuk memilih pengusaha mikro mana yang ingin diberikan pembiayaan. "Misal mau danai mitra kita di Klaten, fitur akan melakukan screening, lalu muncullah para pelaku mikro sesuai kriteria yang diinginkan," jelas Aria.

Tidak membuat aplikasi baru, dia mengatakan, fitur reksa dana dan auto invest nantinya ditambahkan ke aplikasi lender yang sudah ada sekarang. "Lebih mudah dan efisien karena semua bisa lewat satu aplikasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement