Rabu 06 Nov 2019 10:40 WIB

Perusahaan Pembiayaan Pulihkan Kerugian

Perbaikan kinerja tersebut juga diikuti oleh membaiknya rasio pembiayaan perseroan.

Rep: Vicky Rachman(swa.co.id)/ Red: Vicky Rachman(swa.co.id)
28052019 Intan Baruprana Finance CSR
28052019 Intan Baruprana Finance CSR

Jajaran direksi IBFN di CSR pada bulan Ramadhan 2018. (Foto : Dok)

 

PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) membukukan kinerja keuangan positif per September tahun ini. Perusahaan pembiayaan ini pada kuartal III/2019 memperoleh pendapatan senilai Rp 165,87 miliar.

Raihan ini lebih tinggi dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang minus Rp 44,26 miliar. Perbaikan pendapatan tersebut terutama didorong oleh sewa pembiayaan, modal kerja serta pendapatan ijarah-bersih.

CEO Intan Batuprana Finance, Carolina Dina Rusdiana, merincikan peningkatan pendapatan tersebut bersumber dari pertumbuhan pendapatan sewa pembiayaan, modal kerja serta pendapatan ijarah-bersih. Pada periode itu, pendapatan sewa pembiayaan mencapai Rp 22,86 miliar, naik 41,46% dari Rp 16,16 miliar.

Kemudian, pendapatan ijarah-bersih naik menjadi Rp 126,04 miliar dari sebelumnya minus Rp 79,56 miliar. Untuk pemasukan perseroan dari pendapatan modal kerja di kuartal III tahun ini tercatat sebesar Rp 3,45 miliar.

“Sampai kuartal ketiga tahun 2019 ini, perseroan berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 12,98 miliar, dibandingkan catatan kerugian sebesar Rp 97,26 miliar di periode yang sama tahun lalu,” kata Carolina dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Perbaikan kinerja tersebut juga diikuti oleh membaiknya rasio pembiayaan perseroan. Rasio return on asset (ROA) IBFN membaik dari minus 9% pada September 2018 menjadi minus 1% di September 2019. Sementara untuk rasio piutang pembiayaan bermasalah (NPF) turun sampai 50% dari Desember 2018.

Dengan capaian itu, perusahaan optimistis rasio NPF di akhir tahun 2020 bisa di bawah 5% sebagaimana ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Di tengah-tengah kondisi bisnis saat ini, kami akan lebih berhati-hati dalam mempertahankan kualitas aset kami dan menjaga pengelolaan biaya dengan baik,” ujar Carolina menambahkan.

Pihaknya juga terus berupaya menyederhanakan proses bisnis demi meningkatkan efisiensi. Serta dibarengi pendanaan yang mencukupi agar bisa menyalurkan pembiayaan sampai akhir 2019. Harga saham IBFN pada Selasa ditutup naik sebesar 9,65%, menjadi Rp 250 dari Rp 228 di perdagangan sebelumnya.

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement