Jumat 01 Nov 2019 07:27 WIB

BKPM Bakal Dorong Investasi ke UMKM

UMKM memainkan peran yang cukup signifikan dalam menumbuhkan perekonomian yang lesu.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO
Pengunjung melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bakal mendorong investasi besar untuk bermitra dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Investasi itu diharapkan dapat merangsang pertumbuhan penyerapan tenaga kerja.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berkomitmen menggandeng para investor untuk bekerja sama di luar aspek investasi. Salah satunya yakni dengan membuka lapangan kerja bagi warga lokal yang daerahnya masuk investasi.

Baca Juga

"Langkah ini juga bisa jadi solusi untuk mencegah konflik di daerah," kata Bahlil, di Jakarta, Kamis (31/10).

Dia menyebut bahwa dalam sejarahnya sektor UMKM merupakan sektor penyelamat perekonomian negara. Pada 1998 ketika krisis moneter melanda, kata Bahlil, sektor UMKM memainkan peran yang cukup signifikan dalam menumbuhkan perekonomian yang lesu.

Untuk itu dia bakal menyusun sektor UMKM mana saja yang dapat dikerja samakan dengan investor. Hal itu agar pengerjaan yang dikelola dapat bertumbuh bersama-sama. Tak hanya itu, dia juga mengusulkan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk meningkatkan plafon kredit UMKM mulai dari Rp 25 juta-Rp 50 juta.

Di sisi lain mengacu statistik BKPM, pertumbuhan realisasi investasi pada kuartal III tak lagi didominasi di Pulau Jawa. Potret tersebut menurutnya menggambarkan prospek investasi di luar Pulau Jawa yang mulai menjanjikan bagi investor seiring dengan masifnya proyek pembangunan infrastruktur pada pemerintahan Jokowi-JK lima tahun terakhir.

Statistik menunjukkan, realisasi investasi di Pulau Jawa pada kuartal III 2019 sebesar Rp 112,1 triliun atau naik sebesar Rp 98 triliun atau 14,4 persen jika dibandingkan kuartal III 2018. Sedangkan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 93,6 triliun atau meningkat sebesar Rp 75,8 triliun atau naik sebesar 23,5 persen dibandingkan kuartal III 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement