Rabu 30 Oct 2019 10:06 WIB

Bulan Depan, Saudi Aramco akan Tawarkan Saham ke Publik

Investor Rusia dan China disebut-sebut tertarik untuk membeli saham Saudi Aramco

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Logo perusahaan minyak Saudi Aramco.
Foto: ngoilgasmena.com
Logo perusahaan minyak Saudi Aramco.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Perusahaan minyak negara Arab Saudi, Saudi Aramco, bermaksud mengumumkan dimulainya penawaran umum saham perdana (IPO) pada 3 November mendatang. Jadwal IPO tersebut sempat tertunda dari kesepakatan awal Oktober ini karena Aramco memastikan mendapat investor untuk penawaran saham perdananya.

Aramco mencari pendanaan untuk dua persen saham di bursa saham Tadawul. IPO yang dilakukan Aramco akan menjadi salah satu penawaran publik terbesar yang pernah ada, dan bernilai lebih dari 20 miliar dolar AS.

Baca Juga

Aramco mengatakan bahwa perusahaan tidak mengomentari rumor atau spekulasi. "Perusahaan terus terlibat dengan pemegang saham dalam kegiatan kesiapan IPO. Perusahaan siap dan waktunya akan tergantung pada kondisi pasar dan kesiapan pemegang saham," kata Aramco dalam pernyataan resminya, Selasa (29/10).

"Perusahaan akan segera memiliki lebih banyak pemegang saham dari lembaga," kata kepala dana kekayaan kerajaan, Yassir al-Rumayyan.

Al-Rumayyan, gubernur Dana Investasi Publik (PIF) dan ketua dewan direksi Aramco, berbicara di sebuah panel pada konferensi di Riyadh.

Aramco akan memulai subscription untuk investor dalam penawaran umum perdana pada 4 Desember 2019. Raksasa minyak itu berencana mengumumkan harga transaksi pada 17 November. Perusahaan akan mulai berdagang di pasar saham lokal, Tadawul, pada 11 Desember.

Prospek Aramco yang menjual sebagian dari perusahaan telah membuat Wall Street gelisah sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman pertama kali menandainya tiga tahun lalu. Namun, valuasi yang diinginkan yakni 2 triliun dolar AS selalu dipertanyakan oleh beberapa pemodal dan pakar industri, yang mencatat bahwa banyak negara telah mempercepat upaya untuk beralih dari bahan bakar fosil untuk mengatasi pemanasan global, dan menempatkan harga minyak di bawah tekanan dan merusak nilai ekuitas produsen.

Meski demikian, sejumlah investor global telah menyatakan minatnya untuk membeli saham Aramco. Salah satunya adalah badan pengelola Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).

"Ada beberapa dana pensiun Rusia yang tertarik untuk berinvestasi dalam IPO Aramco dan kami juga telah menerima indikasi dana investasi dari China. Beberapa lembaga besar China yang juga tertarik dengan IPO Aramco," kata kepala RDIF Kirill Dmitriev.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement