Selasa 29 Oct 2019 07:32 WIB

Optimisme Batik Air Kuasai Pasar Umrah dengan Airbus

Penerbangan umrah di Indonesia tidak terbatas, tak terkecuali untuk Batik Air.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait
Foto: Republika/Dedy Darmawan Nasution
Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan full service, Batik Air siap mengoperasikan satu unit armada Airbus 330-300 CEO berkapasitas 392 penumpang untuk melayani penerbangan umrah. Penerbangan dengan pesawat berbadan lebar ini dapat ditempuh langsung dari Kota Medan, Jakarta, Solo, atau Makassar ke Jeddah dan Madinah, Arab Saudi.

Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, menuturkan, ekspansi bisnis dengan mendatangkan pesawat baru sebagai antisipasi peningkatan penumpang umrah yang kian berkembang. Ia menilai, pasar umrah di Indonesia tidak terbatas, tak terkecuali untuk penerbangan kelas full service.

Baca Juga

"Kita siapkan antisipasi permintaan pelanggan yang kian berkembang. Jadi kalau mau terbang umrah pakai full service bisa pakai Batik Air, tidak perlu melirik maskapai lain," kata Edward di dalam Kabin Airbus 330-300 CEO, Senin (28/10).

Sesuai kemampuannya, armada 330-300 CEO ini mampu melayani penerbangan yang membutuhkan waktu 60 menit hingga 15 jam, tanpa mengesampingkan operasional. Lelaki yang akrab disapa Edo itu menuturkan, pesawat baru tersebut diyakini bakal memberikan nilai tambah baru kepada penumpang jamaah umrah dari Indonesia. Pesawat dengan tipe berbadan lebar itu juga bakal memperkuat 58 armada milik Batik Air lainnya yang bertipe berbadan sedang.

Ia menambahkan, dengan ekspansi itu, bukan berarti Batik Air ingin menyaingin maskapai Lion Air yang juga melayani penerbangan umrah. Sebab, Lion Air fokus pada penerbangan berbiaya hemat sementara Batik Air untuk kelas premium.

"Kalau Batik kembangkan ke Timur Tengah, Lion Air tidak akan kurangi frekuensi. Penduduk kita 250 juta dan umrah tidak dibatasi," kaya dia.

Chief Executive Officer Batik Air, Capt Achmad Luthfie, menuturkan, pihaknya pada Januari 2020 bakal mendatangkan lagi satu unit Airbus 330-300 CEO. Bulan Februari 2020, juga direncanakan mendatangkan satu unit lagi sehingga perusahaan memiliki tiga armada pesawat ini. 

Menurut dia, dua unit Airbus 330-300 CEO bakal dikhususnya untuk melayani penerbangan umrah non stop sementara satu unit lainnya untuk rute internasional seperti Cina dan Australia. Lutfhie mengatakan, pihaknya berani menggunakan pesawat berbadan lebar ini untuk penerbangan umrah lantaran tingkat okupansi yang terus mencapai lebih dari 90 persen. Sejauh ini pesawat yang digunakan untuk penerbangan umrah merupakan kelas berbadan sedang.

"Banyak pesawat yang canggih membuat harga tiket lebih mahal. Kita ambil pesawat ini karena tidak ada kendala dari segi pendanannya. Indonesia punya pasar umrah luar biasa, dengan LCC kita terbang dengan Lion Air. Ada segmen full service, nah kita siapkan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement