Jumat 25 Oct 2019 12:12 WIB

Kurtal III, Investasi Listrik Capai 8,3 Miliar Dolar AS

Investasi terbesar berada pada pembangkitan dengan nilai 5,08 miliar dolar AS.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
  Gardu Induk di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), berkapasitas 70 kilovolt ini merupakan objek vital nasional yang menjadi bagian penting untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah NTT.
Foto: Republika/Rakhmat Hadi Sucipto
Gardu Induk di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), berkapasitas 70 kilovolt ini merupakan objek vital nasional yang menjadi bagian penting untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mencatatkan serapan investasi hingga kuartal III tahun ini mencapai 8,3 miliar dolar AS. Dirjen Ketenagalistrikan, Rida Mulyana menjelaskan total investasi ini meningkat 38,9 persen jika dibandingkan tahun lalu.

Rida menjelaskan hingga akhir tahun harapannya target investasi sebesar 12,04 miliar dolar AS bisa terpenuhi. "Semoga sampai akhir tahun kita bisa capai ya. Sekarang kan 69 persen. Kita akan kejar," ujar Rida di Kementerian ESDM, Jumat (25/10).

Baca Juga

Adapun investasi terbesar berada pada pembangkitan dengan nilai 5,08 miliar dolar AS. Investasi pembangkitan terbesar datang dari produsen listrik swasta yang nilainya sebesar 3,178 miliar dolar AS, kemudian diikuti oleh PLN senilai 1,673 miliar dolar dan public private utility (PPU) senilai 0,229 miliar dolar AS.

Investasi di sektor ketenagalistrikan juga datang dari transmisi, gardu induk, dan jaringan distribusi yang semuanya datang dari PLN. Nilai investasi transmisi hingga kuartal III/2019 adalah sebesar 1,364 miliar dolar AS, gardu induk sebesar 0,511 miliar dolar AS, dan jaringan distribusi 1,357 miliar dolar AS.

Ia juga mengatakan pemerintah memiliki sejumlah program untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, salah satu melalui megaproyek 35.000 MW. Program tersebut tidak hanya menyangkut mengenai pembangkitan, tetapi juga investasi di bidang transmisi, gardu induk, maupun jaringan distribusi.

"Jangan bicara pembangkit tapi juga kesiapan transmisi dan gardu, yang pasti kita berupaya memenuhi kebutuhan industri ataupun target ekonomi yang dicanangkan secara nasional," katanya.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu mengatakan pada kuartal III 2019, pemerintah sebenarnya menarget nilai investasi sebesar 7,83 miliar dolar AS. Kenyataanya realisasi investasi hingga kuartal III 2019 telah melampaui target.

Menurutnya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan investasi tersebut yakni adanya penyederhanaan regulasi atau persyaratan. Dari sebelumnya ada sekitar sembilan hingga 10 syarat, kini menjadi sekitar dua hingga tiga syarat saja.

Selain itu, saat ini perizinan birokrasi di lingkungan Kementerian ESDM juga telah dilakukan dengan  Online Single Submission (OSS) yang dinilai telah memudahkan masuknya investasi di sektor ketenagalistrikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement