Rabu 23 Oct 2019 19:11 WIB

BUMN Watch Minta Erick Bersih-Bersih BUMN

BUMN Watch menilai Erick tepat jabat Menteri BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir bersama dengan mantan Menteri BUMN Rini Soemarno menandatangani berita acara serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir bersama dengan mantan Menteri BUMN Rini Soemarno menandatangani berita acara serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengumumkan nama-nama Kabinet Indonesia Maju masa bakti 2019-2024 di Istana Negara. 

Salah satu menteri yang diangkat Presiden adalah mantan ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) sekaligus pengusaha Erick Thohir menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Baca Juga

Ketua Koordinator BUMN Watch, Naldy N Haroen, menilai langkah Presiden  Jokowi mengangkat Erick Thohir menjadi BUMN merupakan langkah yang sangat tepat. 

Naldy Haroen meyakini dengan latar belakang pengusaha yang dimiliki Erick Thohir akan mampu mengelola ratusan BUMN dan BUMD yang ada saat ini. 

"Erick Thohir adalah orang yang tepat menjadi Menteri BUMN. Saya yakin Erick Thohir akan mampu mengelola ratusan BUMN yang ada saat ini. BUMN akan maju ditangan dia," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/10/2019). 

Lebih lanjut Naldy mengungkapkan, Erick Thohir juga orang tepat menjabat Menteri BUMN. Karena, lanjutnya, Erick bukan berlatar belakang dari partai politik. 

"Menteri BUMN memang harus diisi orang-orang dari non partai politik. (parpol). Jadi sangatlah tepat Erick menjabat Menteri BUMN," tuturnya.

Naldy  menambahkan, Erick Thohir akan sangat cocok bersinergi dengan menteri Energi Sumber Daya Mineral. "Terutama dalam rangka membersihkan Pertamina, Migas dari mafia migas," tambahnya.

Menurut Naldy, Menteri ESDM juga orang yang tepat menduduki jabatan itu. "Karena Arifin Tasrif mempunyai pengalaman tentang mengelola BUMN," tuturnya.

Dengan terpilihnya Erick Thohir,  lanjut Naldy, Bos Mahaka Group itu akan mampu menghilangkan image yang menyebut bahwa selama ini BUMN menjadi "sapi perahan" dari berbagai pihak. "Kebiasaan  itu (jadi sapi perahan) akan hilang perlahan-lahan. Saya sangat yakin itu," pungkasnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement