Ahad 20 Oct 2019 13:43 WIB

Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha Kunci Peningkatan Ekspor

Sinergi dan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha dan investor perlu.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Pameran dagang berskala internasional Trade Expo Indonesia (TEI)  2018 resmi dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Indonesia Convention  Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Rabu (24/10).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Pameran dagang berskala internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 resmi dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Rabu (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan investor menjadi salah satu kunci peningkatan ekspor. Sinergi yang baik akan mendorong peningkatan ekspor.

Hal ini mengemuka pada gelar wicara bertema "Optimalisasi Sumber Daya dan Potensi dalam Meningkatkan Ease of Doing Business di Daerah" yang merupakan rangkaian seminar perdagangan, pariwisata, dan investasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, akhir pekan kemarin. Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar, Kementerian Perdagangan, Sutriono Edi, mengatakan, sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, serta investor diperlukan untuk meningkatkan potensi daerah dan kemudahan berusaha di daerah.

"Dengan sinergi dan kolaborasi yang baik, akan dapat meningkatkan ekspor dan investasi untuk memenuhi kebutuhan dunia," ujar Sutriono.

Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, menyampaikan kualitas pariwisata mendorong peningkatan wisatawan. "Pengembangan kualitas pariwisata yang mendorong kedatangan wisatawan mancanegara menjadi kunci untuk sektor pariwisata di Bali," ucap Tjok Oka.

Kata Oka, kontribusi sektor terhadap PDRB Bali tahun 2018 diperoleh paling besar dari sektor tersier, yaitu dari jasa pariwisata. Oka menyebut pemerintah daerah terus mengupayakan berbagai kemudahan dan fasilitas pengembangan usaha termasuk proses perizinan. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan sarana prasarana juga dilakukan untuk menarik para investor.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharso mengungkapkan beberapa upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi antara lain dengan mengembangkan sentra usaha kecil dan menengah (UKM), dan produk-produk unggulan daerah. Provinsi Banten, dia katakan, akan membangun Banten waterfront city untuk menarik para investor dengan tata kelola yang terintegrasi dan futuristik.

"Untuk sektor pariwisata, Banten memiliki kawasan wisata "Negeri di Atas Awan" di Kampung Ciusul, Desa Citorek, Kabupaten Lebak," kata Babar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement