Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham perseroan dengan masa penawaran 14-16 Oktober 2019. Initial Public Offering (IPO) ini dilaksanakan di Bank Mandiri cabang Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga saham IPO ditetapkan sebesar Rp230 per lembar saham dengan kisaran harga sebelumnya Rp190-Rp270 per saham.
Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,7 miliar saham atau sebesar 35% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Pencatatan perdana saham perseroan akan dilaksanakan pada 21 Oktober 2019 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: Gagal IPO dan Masih Utang ke Bank, Startup Ini PHK Karyawan Sebanyak . . . .
Dana hasil penawaran umum sekitar 75% akan digunakan untuk peningkatan modal kerja. Sekitar 20% akan digunakan untuk investasi di bidang teknologi informasi, dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia (SDM).
Perseroan pun menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek serta Macquarie Capital Securities (Singapore) Pte Ltd dan SooChow CSSD Capital Markets (Asia) Pte Ltd sebagai agen penjualan internasional.
DMMX merupakan startup digital yang mengembangkan cloud-based digital trade marketing dan cloud advertising exchange platform dengan end-to-end services, mulai dari content management and programmatic advertising hingga sales acquisition programs.
Dengan dukungan teknologi cloud dan artificial intelligence (AI), DMMX telah mengembangkan advertising and marketing platform yang kuat, baik untuk peritel modern maupun UKM tradisional yang belum terlayani di Indonesia.
Beberapa klien utama perseroan, yakni Indomaret, Alfamart, KFC, BCA, dan anggota Sampoerna Retail Community (SRC). Skala layanan DMMX telah meluas ke seluruh nusantara, dengan jangkauan yang tersebar di 25 kota di seluruh Indonesia.