REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CIMB Niaga Syariah menargetkan pembiayaan tumbuh 30 persen pada tahun ini. Target pembiayaan ini cenderung stagnan dengan tahun lalu.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji Djajanegara mengatakan perusahaan telah melakukan berbagai strategi guna mendorong target pembiayaan pada tahun ini.
"Dalam mencapai 30 persen melakukan strategi, secara absolut number berbeda supaya 30 persen tahun depan akan tercapai," ujarnya kepada wartawan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (14/10).
Menurutnya perusahaan mempertimbangkan kualitas penyaluran pembiayaan. Pada semester satu 2019, pembiayaan CIMB Niaga Syariah tumbuh sebesar 31,6 persen year on year (yoy) menjadi Rp 27,96 triliun.
Pertumbuhan ini ditopang dari segmen Business Banking sebesar Rp 16,33 triliun dan Consumer Banking Rp 11,63 triliun. Adapun kontributor utama bersumber dari pembiayaan Korporasi dan Mortgage atau KPR Syariah.
"Pembiayaan yang kami lakukan selalu didasari dengan prinsip kehati-hatian dan mengutamakan kualitas pembiayaan, sehingga kami bisa menjaga rasio Non Performing Financing (NPF) di bawah rata-rata industri perbankan syariah," jelasnya.
Sementara dari sisi pendanaan, per 30 Juni 2019 CIMB Niaga Syariah berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 27,17 triliun, tumbuh 37,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyokong utama pertumbuhan pendanaan tersebut berasal dari segmen Consumer Banking.
Dengan realisasi kinerja tersebut, kata Panji, semester satu 2019 CIMB Niaga Syariah dapat menambah aset menjadi Rp 38,22 triliun atau naik 56,9 persen year on year.