REPUBLIKA.CO.ID, CIBITUNG -- PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) menyebut biaya pembangunan jalan tol Cibitung-Cilincing (JTCC) sebesar Rp 10,8 triliun. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan anggaran investasi semula yang hanya Rp 4,2 triliun.
Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) selaku perusahaan pemegang saham PT CTP, Ari Sunaryono mengatakan, dari anggaran semula Rp 4,2 triliun yang disepakati pada Agustus 2011, terdapat perubahan anggaran terjadi saat proses konstruksi dimulai pada 2017.
"Kami sudah konsultasi dan beri paparan (kenapa anggarannya naik), sekarang investasinya Rp 10,8 triliun,” ujar Ari, di Cibitung, Jawa Barat, Kamis (10/10).
Adapun alasan perubahan anggaran, kata dia, karena terdapat sejumlah tantangan konstruksi yang tidak sedikit. Salah satunya yaitu pertimbangan kontur tanah dan geografis proyek JTCC yang memiliki tingkat kesulitan di setiap trase. Selain itu juga mempertimbangkan perubahan desain yang disesuaikan oleh karakteristik lahan dan trafik tata ruang yang padat di kawasan industri.
Tol sepanjang 34,8 kilometer (km) itu direncanakan bakal beroperasi secara keseluruhan di kuartal II 2020. Adapun progresnya sejauh ini telah mencapai tahapan konstruksi sebesar 61,24 persen dan pembebasan lahan mencapai 80,15 persen. Tol ini melintasi dua wilayah yakni Jakarta dan Jawa Barat yang mana porsi lahan didominasi di wilayah Jawa Barat.
Pemimpin Proyek JTCC Yaya Uhiya menambahkan, PT CTP sudah mengamankan pendanaan untuk proyek tersebut melalui pinjaman sindikasi perbankan senilai Rp 7,4 triliun atau hampir 70 persen dari total investasi. Sedangkan sisa pendanaannya ditopang setoran modal pemegang saham.