Kamis 10 Oct 2019 20:28 WIB

Transaksi Lebih Aman dengan Teknologi Face Recognition

Otomasi verifikasi data diyakini mampu meningkatkan akurasi data dan efisiensi waktu

Penggunaan teknologi pengenalan wajah pada bisnis keuangan diyakini akan membantu meningkatkan keamanan perbankan.
Foto: dok. Istimewa
Penggunaan teknologi pengenalan wajah pada bisnis keuangan diyakini akan membantu meningkatkan keamanan perbankan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemanfaatan teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan dalam dunia perbankan kian sulit terelakkan. Kehadiran teknologi canggih itu diyakini mampu mendukung sistem keamanan dan transaksi perbankan digital saat ini. 

Salah satunya adalah teknologi face recognition atau pengenalan wajah yang dapat diterapkan pada industri keuangan. Menurut riset dari konsultan jasa keuangan, Ernst and Young, proses otomasi verifikasi data atau Electronic Know-Your-Customer (e-KYC) mampu menjawab tantangan utama perbankan yakni akurasi data dan efisiensi waktu. 

Berbeda dengan metode tradisional, dalam e-KYC, nasabah hanya perlu memindai dokumen pengenal dan foto untuk memverifikasi keabsahannya secara otomatis. Apalagi, teknologi AI dalam e-KYC ini bisa memangkas proses verifikasi data yang sebelumnya 18 menit menjadi 1 menit.

"Teknologi platform terbaru kami, VisionAIre Know-Your-Customer (KYC) dirancang untuk meningkatkan otomasi verifikasi perbankan di Indonesia," ujar Richard Dharmadi,  Group Product Manager Nodeflux, Perusahaan Vision AI pertama di Indonesia, Kamis (10/10).

Lewat platform VisionAIre Know-Your-Customer (KYC), Nodeflux menghadirkan Vision AI dengan kemampuan analitik pengenalan wajah  untuk melakukan verifikasi data e-KYC dan sistem  otentikasi pelanggan secara akurat.

Metode pengenalan wajah dilakukan dengan konsep pembanding antara wajah input dengan wajah referensi yang terbagi menjadi dua jenis, yakni 1:1 (one to one), perbandingan 1 image input dengan 1 image reference dan 1:N (one to many), perbandingan 1 image input dengan beragam image dari tiap sisi. Untuk kebutuhan e-KYC ini dilakukan dengan jenis 1:1. 

Penggunaan VisionAIre KYC mencakup pemindaian seluruh dokumen nasabah, bahkan mampu memangkas waktu yang biasanya memakan waktu berhari-hari dalam proses verifikasi. Untuk pengelolaan dan verifikasi data tersebut, terdapat proses integrasi dengan database instansi terkait yang terjamin kerahasiaannya.  

Sebagai perusahaan Vision AI pertama di Indonesia, saat ini teknologi face recognition Nodeflux telah mendapatkan pengakuan global. Bersaing dengan lebih dari 90 perusahaan teknologi AI terkemuka di dunia, termasuk Cina dan Rusia,  teknologi Nodeflux telah meraih peringkat ke-25 untuk Face Recognition Vendor Test (FRVT) dari National Institute of Standards and Technology (NIST)  face recognition pada EKYC, Menjamin Keamanan Transaksi di Tengah Menjamurnya Produk Perbankan Digital.

Model AI yang dikembangkan Nodeflux, mampu menekan campur tangan manusia melalui teknologi analitik pengenalan wajah melalui biometrik wajah. Hal ini diharapkan mampu memberikan akurasi yang tepat antara foto di identitas diri dengan swafoto nasabah, sehingga dapat meningkatkan keamanan dan juga mengurangi terjadinya kesalahan atau penyalahgunaan data. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement