Kamis 10 Oct 2019 08:08 WIB

Banderol Harga Rp15,4 Juta, Bos Apple: Kami Telah Jual iPhone Semurah Mungkin

Langkah Apple menurunkan harga iPhone bakal menggairahkan kembali penjualan.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Banderol Harga Rp15,4 Juta, Bos Apple: Kami Telah Jual iPhone Semurah Mungkin. (FOTO: apple.com)
Banderol Harga Rp15,4 Juta, Bos Apple: Kami Telah Jual iPhone Semurah Mungkin. (FOTO: apple.com)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Apple belum lama ini kembali meluncurkan tiga tipe terbaru iPhone, iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max. Masing-masing dibanderol dengan harga termurah, 600 dolar AS (Rp 9,8 juta), 999 dolar AS (Rp 14 juta), dan 1.099 dolar AS (Rp 15,4 juta).

Meski harga keluaran iPhone masih sering dianggap terlalu tinggi, CEO Apple Tim Cook menegaskan bahwa ia dan timnya sudah berusaha keras untuk memberikan harga termurah sebisa mungkin.

"Kami selalu menjaga harga kami semurah mungkin dan untungnya kami berhasil menurunkan harga iPhone tahun ini," ujar Cook melansir dari GSM Arena, Rabu (9/10/2019).

Baca Juga: Pilih Kasih, Trump Lontarkan Pujian untuk Tim Cook dan Hina CEO Lain

Cook boleh saja mengaku kalau Apple berusaha memberikan harga termurah untuk produk dan layanan buatannya. Namun, kenyataannya harga komponen iPhone ketika dibongkar masih jauh lebih rendah ketimbang harga jual ponsel tersebut, meski memang itu hanyalah harga komponen, belum termasuk biaya riset dan lainnya.

Baca Juga: Menusuk! Bos Apple Hina Mata Uang Digital Milik Facebook

Namun, setidaknya para analis menilai langkah Apple menurunkan harga iPhone itu bakal menggairahkan kembali penjualan iPhone yang belakangan menurun.

"Kami menilai event Apple ini positif, terutama turunnya harga iPhone 11 dibanding XR yang bisa menjadi pemicu penjualan di segmen smartphone premium entry level," tulis JP Morgan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement