REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III dengan total investasi Rp 20 triliun. Pada tahap pertama 2019 perseroan menerbitkan senilai Rp 5 triliun.
"Tahap I ini Rp 5 triliun, secara keseluruhan akan ada Rp 20 triliun, yang ditawarkan yaitu seri A dengan tenor 370 hari, seri B tenor 3 tahun, dan seri C tenor 5 tahun," ujar Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo saat konferensi pers di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (2/9).
Menurutnya penerbitan obligasi terdapat indikasi kupon obligasi. Selama masa indikasi, perseroan akan mengumpulkan minat dan menetapkan final kupon.
Indikasi kupon obligasi akan dibagi ke dalam tiga trans. Trans A dengan tenor 370 hari diberikan kupon dengan kisaran 6,35 persen sampai tujuh persen, trans B dengan tenor tiga tahun berkisar 7,19 persen sampai 7,79 persen dan trans C dengan tenor lima tahun sebesar 7,51 persen sampai 8,21 persen.
"Totalnya Rp 5 triliun. Pembagian trans ini tidak spesifik tapi kurang lebih sama," ucapnya.
Menurutnya dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perseroan. Salah satunya memperbesar penyaluran kredit berdasarkan prinsip prudential banking dan good corporate governance.
Sementara penawaran awal (bookbuilding) akan dilakukan pada 2-16 Oktober 2019 dengan tanggal efektif 29 Oktober 2019. Pada 31 Oktober sampai 4 November 2019 akan dilangsungkan penawaran umum.
Setelahnya, akan dilakukan penjatahan pada 5 November 2019, pengembalian uang pemasanan pada 6 November 2019, distribusi obligasi secara elektronik pada 7 November 2019, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 8 November 2019.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT danareksa Sekuritas, PT Indo Premiere, PT Mandiri Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Ikuti Whatsapp Channel Republika