Senin 16 Sep 2019 14:39 WIB

Traveloka tak Ubah Nama Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Meskipun ada kerja sama, Traveloka menghargai Soekarno-Hatta sebagai warisan budaya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Sistem Antrean Bus baru di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (19/12).
Foto: Dok. Humas Bandara Soekarno-Hatta
Sistem Antrean Bus baru di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Traveloka menegaskan sama sekali tidak megubah nama Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Public Relations Director Traveloka Group Sufintri Rahayu menegaskan penggantian nama terminal sama sekali tidak dilakukan meskipun terdapat kerja sama co-branding di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

“Kami tegaskan kembali bahwa, tidak ada rencana dalam kerja sama co-branding ini untuk melakukan pergantian nama Bandara Internasional Seokarno-Hatta menjadi nama apapun,” kata Sufintri, Senin (16/9).

Baca Juga

Sufintri menegaskan Traveloka selalu berpegang teguh kepada nilai-nilai dan filosofi bangsa. Terlebih, menurutnya Bandara Soekarno-Hatta merupakan warisan budaya yang seharusnya melekat kepada nama bandara tersebut Bandar Udara tersebut.

“Lingkup kerja sama co-branding ini berfokus pada peningkatan pelayanan dan pengalaman para pengguna jasa di bandara Soekarno-Hatta,” tutur Sufintri.

Sementara itu, Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengakui saat ini terdapat kerja sama dengan co-branding di terminal penumpang pesawat. Kerja sama tersebut dilakukan dengan Pegipegi di Terminal 1 dan Traveloka di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

Agus memastikan kerja sama co-branding dengan Pegipegi dan Traveloka berlangsung untuk periode tertentu. “Ini hanya terkait aspek komersial, bukan operasional. Ini artinya seluruh kegiatan operasional bandara dan kewenangannya tetap melekat di PT Angkasa Pura II,” jelas Agus.

Selain itu, Agus menilai kerja sama co-branding tersebut dapat semakin memperkuat brand equity dari masing-masing pihak. Agus yakin kerja sama tersebut akan saling menguntungkan bagi seluruh pihak termasuk para penumpang pesawat.

Melalui kerja sama ini, Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan ruang komersial di terminal untuk memperkenalkan produknya. “Tentu saja terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Angkasa Pura II,” ujar Agus.

Agus menjelaskan Pegipegi dan Traveloka dapat memaanfaatkan 80 persen dari ruang komersial yang ada di terminal. Agus memastikan kerja sama tersebut tidak berdampak pada berubahnya nama terminal.

“Hanya saja Pegipegi dan Traveloka memiliki hak penamaan di belakang nama terminal untuk dicantumkan misalnya di signage,” ungkap Agus.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini merupakan bandara tersibuk dan terbesar di Indonesia. Jumlah terminal penumpang pesawat di bandara tersebut mencapai tiga terminal dengan pergerakan penumpang 60 sampai 70 juta orang setiap tahunnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement