Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Kabar mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan Bukalapak mengejutkan banyak pihak. Berbagai persepsi juga mulai bermunculan. Namun, akhirnya CEO Bukalapak Achmad Zaky buka suara memberikan kejelasan tentang kejadian tersebut.
PHK massal yang dilakukan Bukalapak ternyata bertujuan untuk mengambil pendapatan positif. Startup unicorn tersebut mempertimbangkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA/earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) baik.
Baca Juga: PHK Massal, Bukalapak Stop Melapak?
"Pada saat ini kami sudah memiliki modal yang cukup dari para pemegang saham untuk meraih EBITDA positif, tentunya apabila semua rencana kami berjalan lancar tanpa halangan," ungkapnya (12/9/2019).
Selanjutnya, Bukalapak juga bakal menjadi startup unicorn pertama yang akan meraih BEP (break event point) atau bahkan ingin mengambil keuntungan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Bukalapak Pangkas Karyawan, Saham Media Ini Kena Getahnya!
Zaky mengungkapkan, hingga saat ini Bukalapak adalah unicorn terakhir Indonesia yang jumlah sahamnya dimiliki secara signifikan oleh investor domestik Indonesia.
"Kami berupaya keras untuk menjaga kepercayaan itu agar kontribusi kami nyata untuk pergerakan ekonomi di level usaha kecil," ujarnya.