Rabu 11 Sep 2019 16:52 WIB

Bio Farma Targetkan Buat 25 Imunicare Hingga Akhir Tahun

Imunicare mendekatkan masyarakat dengan fasilitas vaksinasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Pesepak bola Persib Bandung Supardi Nasir (kiri) diberi suntikan vaksin Flubio di Layanan Klinik Imunisasi Bio Farma Imunicare, Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/5/2019).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Pesepak bola Persib Bandung Supardi Nasir (kiri) diberi suntikan vaksin Flubio di Layanan Klinik Imunisasi Bio Farma Imunicare, Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma berupaya mendekatkan pelayanan vaksinasi pada masyarakat. Menurut Kepala Bagian Manajemen Mutu, Mahsun Muhammadi, hingga akhir 2019 ini PT Bio Farma menargetkan bisa membuat 25 titik layanan imunicare. Saat ini, layanan Imunicare baru ada di 19 titik.

"Kami akan lakukan mapping di seluruh tanah air. Termasuk layanan vaksinasi yang swasta akan kami mapping dan pantau kalau layanan vaksin belum cukup kami akan hadir," ujar Mahsun kepada wartawan, Rabu (11/9).

Baca Juga

Menurut Mahsun, PT Bio Farma menargetkan setiap tahun minimal ada 25 layanan imunicare. Pada tahun 2020 juga, ia berharap ada 25 lagi layanan imunicare.

Mahsun menjelaskan, imunicare yang saat ini telah dibuat di Bandung, di Kantor Pusat Bio Farma, daerah Bandung Raya, kerja sama dengan Telkom Medika, Makasar, Jakarta, Medan Madiun, Yogyakarta, Bandar Lampung dan lainnya.

"Hingga Oktober kami akan buka di Denpasar, Sukabumi, Tanggerang, dan lainnya jadi Total 19 kota," katanya.

Imunicare ini, kata dia, merupakan layanan vaksinasi yang memudahkan masyarakat. Serta, bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi karena masih banyak Pekerjaan Rumah terkait hal ini.

"Kami ingin memperkuat brand Bio Farma agar lebih dikenal di luar negeri," katanya.

Layanan vaksinasi imunicare ini, kata dia, dibuat untuk menarik milenial dan menengah ke atas. Karena, biasanya mereka menginginkan tempat layanan yang nyaman.

Imunicare ini, kata dia, pendekatannya dengan pendekatan komunitas dan pribadi. Saat melakukan edukasi dan komunikasi ke publik, pihaknya membaca seperti apa yang cocok.

"Untuk maningitis umrah sekarang tak hanya di KKP tapi bisa dilakukan di imunicare juga," katanya.

Sementara itu, untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, PT Bio Farma (Persero) menerapkan skema bisnis berkelanjutan (sustainable business). Direktur Utama Bio Farma, M Rahman Roestan, mengatakan, sebagai industri yang bergerak di sektor farmasi, Bio Farma memiliki komitmen tinggi dalam tata kelola lingkungan.

"Kami melakukan reduce, reuse, dan recycle, salah satunya dalam penggunaan air. Kami juga melakukan penghematan dalam penggunaan listrik. Ini jadi lebih hemat kan," katanya.

Skema bisnis berkelanjutan, kata dia, bukan semata dilakukan Bio Farma untuk mengejar efisiensi. Sasaran utamanya adalah untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.

Sementara itu, pada Juli lalu Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) & Umum Bio Farma, Disril Revolin Putra, mengatakan, penerapa sustainable business berhasil menekan harga pokok produksi (HPP) sebesar 10 persen-12 persen. Menurutnya, nilai efisiensi setiap produk bervariasi tergantung karakteristik dan komposisi energi serta bahan baku yang dibutuhkan.

"Untuk penerapan bisnis berkelanjutan sendiri, sudah dilakukan Bio Farma mulai dari proses produksi dan bisnis proses. Endingnya sendiri bagaimana tanggung jawab Bio Farma kepada masyarakat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement