Kamis 12 Sep 2019 01:08 WIB

Kekayaannya Dikritik, Miliarder Schultz: Kehidupan Saya Itu 'American Dream'

Mantan CEO Starbucks, Howard Schultz, mengurungkan niatnya maju jadi capres AS

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kekayaannya Dikritik, Miliarder Schultz: Kehidupan Saya Itu 'American Dream'. (FOTO: Business Insider)
Kekayaannya Dikritik, Miliarder Schultz: Kehidupan Saya Itu 'American Dream'. (FOTO: Business Insider)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Mantan CEO Starbucks, Howard Schultz, mengurungkan niatnya maju menjadi calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) tahun 2020 mendatang. Ia mengaku jengah dengan kritikan pihak lainnya terkait kekayaan yang ia miliki.

"Saya dikritik karena seorang miliarder. Mari kita bahas itu. Saya berusaha sendiri ... Saya berpikir demikianlah mimpi orang Amerika, aspirasi Amerika," ujar Schultz.

Schultz mengumumkan niatnya sebagai capres pada Januari lalu. Ia mengaku tak senang melihat elit politik di Washington, D.C., yang lebih memilih kepentingan partai ketimbang menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Batal Nyapres, Mantan Bos Starbucks Lebih Memilih. . .

Niat tersebut mendapat kritikan dari pesaingnya yang maju melalui Partai Demokrat, Senator Elizabeth Warren. Schultz pun semakin gerah karena mulai bermunculan pula kabar tidak sedap tentang cita-citanya menjadi presiden AS.

Kendati dirinya adalah seorang miliarder, banyak pihak yang menganggap dirinya tak akan memahami kehidupan masyarakat umum setiap harinya. Ia pun angkat suara dan menyatakan kehidupannya justru merupakan "American Dream" karena sukses karena keringat sendiri. 

Ia pun menjelaskan segudang prestasi yang diraihnya kala menjadi bos Starbucks. Di antaranya adalah jaminan kesehatan, pemberian saham, dan biaya kuliah gratis.

Baca Juga: Bos Starbucks Enggan Disebut Miliarder, Katanya "Muak!"

"Dan Elizabeth Warren (senator Partai Demokrat) ingin mengkritik saya karena sukses?" ujarnya.

Ia adalah satu dari empat miliarder yang sempat dikabarkan menjadi capres pada pilpres AS 2020. Tiga lainnya adalah Tom Steyer, Jamie Dimon, dan Michael Bloomberg. Steyer sudah resmi berkampanye, sementara Bloomberg dan Dimon resmi mengumumkan tak akan menjadi capres.

Schultz memanglah orang kaya yang berjuang sedari nol. Melalui Starbucks, kekayaannya kini telah mencapai US$4,6 miliar atau sekitar Rp64,7 triliun.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement