Selasa 03 Sep 2019 07:10 WIB

Produsen Sepatu Dunia Boikot Bahan Baku Kulit Asal Brasil

Produsen sepatu Timberland dan Vans akan berhenti menggunakan bahan kulit dari Brasil

Rep: Flori Anastasia Sidebang/ Red: Nidia Zuraya
Sepatu Yellow Boot Timberland berukuran raksasa yang dipamerkan di salah satu mal di Jakarta.
Foto: MG ROL 33
Sepatu Yellow Boot Timberland berukuran raksasa yang dipamerkan di salah satu mal di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pembuat sepatu utama Amerika Serikat, VF Corp (VFC) akan berhenti membeli bahan dasar kulit asal Brasil setelah api membakar hutan hujan Amazon beberapa pekan terakhir. Perusahaan yang memiliki sejumlah merek, termasuk Timberland, Vans, dan The North Face akan berhenti menggunakan bahan dasar kulit sepatu dari negara Amerika Selatan itu.

“Kepercayaan dan jaminan bahwa bahan yang digunakan dalam produk kami, tidak berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan di negara ini,” kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman CNN, Selasa (3/9).

Baca Juga

Permintaan daging sapi dan kulitnya telah menyebabkan sebagian besar lahan di hutan hujan itu harus dibersihkan untuk keperluan peternakan sapi dan berpotensi menjadi faktor utama di balik kebakaran itu. Para ilmuwan pun telah memperingatkan, kobaran api yang membakar hutan Amazon berada pada tingkat tertinggi. Hal ini dianggap dapat menjadi pukulan keras bagi masyarakat terkait gerakan melawan perubahan iklim.

VF Corp merupakan perusahan utama dalam memproduksi pakaian dan alas kaki. Tak hanya itu, perusahaan ini pun memiliki erek lain, seperti Eastpak dan JanSport. Pada laporan pendapatan tahun 2019 bulan Juli lalu, produk-produk itu telah menghasilkan 13,8 miliar dolar Amerika Serikat.

Hal ini menimbulkan kemarahan secara internasional terkait kebakaran hutan Amazon. Presiden Brazil, Jair Bolsonaro yang selama ini dinilai memikirkan kepentingan rakyat kecil pun mulai merambah ke dunia bisnis.

Namun, Bolsonaro telah berdebat dengan pihak secara global terkait kobaran api yang jumlahnya lebih dari 80 ribu pada tahun ini. Khususnya selama pertemuan G7 di Prancis pekan ini. Dilansir dari CNN, kantor komunikasi khusus presiden mengatakan, pada Selasa pagi, Brasil akan menolak tawaran bantuan sebesar 20 juta dolar Amerika Serikat yang dijanjikan untuk Amazon pada pertemuan puncak G7 di Prancis sehari sebelumnya.

Meski demikian, sejak saat itu, Bolsonaro melunakan pendiriannya terhadap bantuan keuangan. Dia akan mempertimbangkan bantuan G7 jika Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta maaf karena telah menuduh dirinya berbohong mengenai komitmen iklim selama negosiasi perdagangan.

Selain dari Prancis, Brasil juga akan menerima bantuan keuangan senilai 12 juta dolar Amerika Serikat dari pemerintah Inggris yang juga merupakan anggota G7. Bolsonaro telah berulang kali bersikeras bahwa Amazon harus dibuka untuk pengembangan dan telah menuntut pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk menindak kegiatan ilegal. Namun, Bolsonaro menolak tuduhan bahwa ia ikut bertanggungjawab atas kebakaran tersebut.

Hutan Amazon meliputi delapan negara dan mencakup 40 persen dari Amerika Selatan dan sering disebut sebagai paru-paru dunia. Sebab, diperkirakan hampir 20 persen oksigen yang dihasilkan oleh bumi berasal dari hutan hujan Amazon. Hutan ini juga menempatkan sejumlah besar air ke atmosfer dan bekerjas untuk mengatur suhu secara global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement