Senin 02 Sep 2019 13:16 WIB

Bumiputera Syariah Bidik Premi Rp 300 Miliar dari Milenial

Bumiputera syariah akan meluncurkan tiga lini keagenan asuransi berbalut investasi.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Jajaran Direksi PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera saat konferensi pers Milad Ke 3 Bumiputera Syariah di Jakarta, Senin (2/9).
Foto: Novita Intan/Republika
Jajaran Direksi PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera saat konferensi pers Milad Ke 3 Bumiputera Syariah di Jakarta, Senin (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 300 miliar hingga akhir tahun ini. Perusahaan pun berencana meluncurkan inovasi produk melalui lini tiga keagenan, salah satunya dari produk Smart Community yang membidik kalangan milenial.

Direktur Utama Bumiputera Syariah Sudadi mengatakan produk Smart Community akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Adapun kedua lini keagenan lainnya berupa syariah hukum profesional Bumiputera Syariah, Networking Bumiputera Syariah

Baca Juga

“Pendidikan Sumber Daya Manusia masih in house training tenaga kita yang ada. Nantinya mereka (kalangan milenial) lewat Smart Community mendapatkan pendidikan secara online bukan hanya kelas saja,” ujarnya saat konferesni pers Milad Ke 3 Bumiputera Syariah di Bellevue Suites, Senin (2/9).

Menurutnya perusahaan akan gencar melakukan ekpansi ke grup asuransi pembiayaan secara maksimal. Diharapkan ekspansi ini dapat menopang kinerja ke perusahaan, sekaligus bekerja sama dengan perbankan nasional.

“Kontribusi semua saat ini 100 persen dari general agency. Kita mau berjalan kerja sama dengan bancassurance, sehingga dapat meningkatkan pendapatan premi,” ucapnya.

Sudadi menambahkan saat ini perusahaan memiliki dua produk asuransi yakni produk individu tradisional dan produk unit link. Namun, secara produk unit link masih di bawah lima persen terhadap kontribusi perusahaan.

“Kami tidak gencar ke produk unit link tapi memang kondisi ekonomi global memengaruhi menempatkan dana unit link, saham cenderung turun, maka masyarakat kurang tertarik unit link,” ucapnya.

Ke depan, perusahaan menyakini produk asuransi individu tradisional masih diminati masyarakat. Setidaknya melalui general agency dapat menopang kinerja perusahaan ke depan.

Channel distribusi masih menggunakan general agency, ingin menggunakan bancassurance tapi masih jual produk asuransi ke perbankan. Kita punya cita-cita rencana kesana (bancassurance),” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement