REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina EP Cepu (PEPC) berencana mengembangkan Lapangan Cendana di Blok Cepu yang diperkirakan memiliki cadangan gas sekira 30-50 MMSCFD. Meski relatif kecil, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Jamsaton Nababan mengatakan Lapangan Cendana mampu memberikan kontribusi bagi kebutuhan industri dalam negeri, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Ini adalah next project yang secara agresif kita sedang kaji," ungkap Jamsaton ketika menerima Republika di ruang kerjanya di Jakarta, beberapa hari lalu.
Jamsaton berharap operasional Cendana bisa terealisasi tak lama setelah proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) beroperasi. JTB direncanakan mulai beroperasi secara komersial pada 2021. PEPC telah melakukan pemancangan Perdana EPC Gas Processing Facisilty (GPF) pada awal Januari 2019.
Jamsaton mengatakan JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). "Pekerjaan ini dilakukan secara paralel dan simultan dari pekerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi sehingga dapat dilaksanakan 'commissioning' dan 'project completion' EPC GPF pada 2021," kata Jamsaton.
Untuk gas yang diproduksi JTB, Jamsaton menyampaikan produksi sebesar 192 MMSCFD nantinya akan dialirkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan efek, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Jamsaton menyebut JTB merupakan pertaruhan bagi nama PEPC mengingat ini merupakan salah satu proyek yang cukup besar dan digarap oleh perusahaan lokal. "Kita ingin buktikan ke dunia internasional bahwa PEPC mampu selesaikan proyek yang cukup besar, tepat waktu, teknisnya tepat, bahkan juga return tepat," papar Jamsaton.