REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan Gerakan Tanam (Gertam) Cabai di Pekarangan dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
"Melalui Gerakan penanaman Cabai secara nasional ini, diharapkan menjadi solusi permanen dalam mengatasi harga cabai, sehingga masalah yang sama tidak akan terjadi lagi," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), saat mencanangkan Gertam Cabai di TTIC Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Dalam gertam cabai ini BKP Kementan menyiapkan 10.000 bibit cabai. Dalam tahap awal telah dibagikan 1.000 bibit kepada 200 rumah tangga penerima, masing-masing mendapatkan 5 pohon.
Gertam cabai di Pekarangan akan dilaksanakan di 33 propinsi seluruh Indonesia, dengan target penanaman sebanyak sejuta pohon cabai.
"Melalui gerakan tanam cabai diharapkan masyarakat dapat mengoptimalkan lahan pekarangan, baik di pedesaan maupun diperkotaan, sehingga kebutuhan pangan keluarga, khususnya cabai akan terpenuhi," tutur Agung.
Bibit cabai.
Gerakan tanam Pohon Cabai di pekarangan merupakan salah satu solusi dalam mengatasi gejolak harga cabai yang terjadi di pasar, karena dapat menekan permintaan cabai oleh rumah tangga di pasar.
Berkurangnya permintaan cabai, karena rumahtangga dapat memetik cabai dari pekarangan sendiri.
Gertam cabai juga telah diwajibkan kepada anggota Kawasan Rumah Pangan Lestari, setiap anggota harus menanam 10 polybag cabai.
"Dengan penanaman cabai secara masif berskala nasional, baik melalui gertam cabai maupun KRPL dipastikan ketersediaan, pasokan dan harga cabai akan stabil," pungkas Agung.