Rabu 31 Jul 2019 08:30 WIB

Meski Dihambat Boikot AS, Pendapatan Huawei Tetap Naik 23,2% dari Tahun Lalu

Pendapatan Huawei pada semester pertama 2019 mencapai RMB 401,3 miliar

Rep: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)/ Red: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)
Meski Dihambat Boikot AS, Pendapatan Huawei Tetap Naik 23,2% dari Tahun Lalu. (FOTO: KrAsia)
Meski Dihambat Boikot AS, Pendapatan Huawei Tetap Naik 23,2% dari Tahun Lalu. (FOTO: KrAsia)

Pendapatan Huawei pada semester pertama 2019 mencapai RMB 401,3 miliar, naik 23,2% dari periode serupa tahun lalu. Informasi itu diumumkan pada konferensi di Shenzen, Selasa (30/7/2019). Pertumbuhan pendapatan itu terjadi meskipun Huawei masuk ke "Daftar Entitas" Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) sejak Mei lalu.

Melansir KrAsia, di antara tiga bisnis inti perusahaan, operasi telekomunikasi menghasilkan sekitar RMB 146,5 miliar, sedangkan bisnis perusahaan mencapai RMB 31,6 miliar, dan segmen konsumen mencatatkan RMB 220,8 miliar. Lebih lanjut, margin laba bersih mencapai 8,7%.

Di konferensi itu, Ketua Huawei, Liang Hua mengatakan, peningkatan terjadi karena pertumbuhan pendapatan yang cepat sebelum pemboikotan oleh AS terjadi.

Baca Juga: Belum Rilis, Bos Huawei Sudah Pakai Mate X! Begini Tampilannya

Produksi di bidang informasi dan komunikasi tetap stabil, dengan peningkatan pengiriman jaringan nirkabel, komunikasi data, khususnya peralatan terkait jaringan 5G. Ponsel pintar Huawei juga tak kehilangan popularitas. Perusahaan mengirimkan 118 juta item dalam enam bulan pertama tahun ini, meningkat 24% (YoY). 

"Ponsel Huawei memimpin dunia dalam fungsi teknis, seperti fotografi, AI, komunikasi, dan daya tahan baterai," kata Liang.

Meskipun itu baru mencakup evaluasi kinerja pada paruh pertama 2019, hasil keuangan pun tampak sedikit lebih baik dari yang dipikirkan.

Baca Juga: Huawei Cari Talenta Global: Digaji Rp340 Juta per Bulan, Mau?

Bulan lalu, pendiri Huawei, Ren Zhengfei menyampaikan, perusahaan memproyeksi pendapatan tahun ini turun sekitar US$100 miliar, menurun dari angka US$107 miliar tahun lalu.

Hari ini, perusahaan telah mengakui, kesulitan eksternal dapat memengaruhi kecepatan pertumbuhan perusahaan secara temporer. Namun, sang pendiri yakin untuk memasuki periode perkembangan yang baru.

Untuk melakukan hal itu, Huawei sudah berencana untuk investasi sebesar RMB 120 miliar demi kepentingan riset dan penelitian. Perusahaan juga akan memperluas kolaborasi dengan mitra rantai pasokan guna memperkuat layanan dalam bisnis yang berfokus pada konsumen.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement