Jumat 19 Jul 2019 14:17 WIB

PLN NTT Gencar Sosialisasikan Penggunaan Motor Listrik

Motor listrik merupakan kendaraan roda dua yang ramah lingkungan.

Teknisi menyelesaikan proses perakitan motor listrik Aglis buatan Solo Electric Vehicle Indonesia (Sevi) di Solo Technopark, Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/11/2018).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Teknisi menyelesaikan proses perakitan motor listrik Aglis buatan Solo Electric Vehicle Indonesia (Sevi) di Solo Technopark, Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Ignatius Rendroyoko mengemukakan pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi tentang penggunaan motor listrik kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan (stakeholder) di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pemanfaatan motor listrik ini mulai gencar kami sosialisasikan kepada masyarakat ilmiah seperti kemarin (Kamis, 18/7) di kampus Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dan juga ke Dinas Pariwisata NTT," katanya di Kupang, Jumat (19/7).

Baca Juga

Ia mengatakan, untuk menarik minat penggunaan motor listrik kepada masyarakat maka pihaknya juga langsung melakukan uji coba mengendarai sepeda motor berlistrik tersebut dalam kegiatan sosialisasi dimaksud.

Menurut Rendroyoko, motor listrik merupakan kendaraan roda dua yang ramah lingkungan dengan biaya operasional yang jauh lebih murah dari sepeda motor y ang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

"Dalam kondisi cas penuh, motor listrik hanya butuh daya 1,25 Kwh atau setara dengan biaya Rp 1.837. Sedang, motor yang berbahan bensin dengan jarak yang sama, maka biaya yang dibutuhkan Rp4.585," jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan menghadirkan motor listrik sebagai kendaraan operasional di daerah wisata unggulan seperti Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat yang menjadi daerah wisata super prioritas. "Beberapa waktu lalu Pak Presiden Jokowi juga berkunjung dan melihat potensi Labuan Bajo menjadi destinasi pariwisata premium dan nanti disana juga akan ada motor listrik untuk operasional," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Wayan Darmawa, mengapresiasi kehadiran motor listrik untuk mendukung pariwisata di daerah setempat. "Ini inovasi yang bagus untuk mengurangi dampak emisi gas rumah kaca dan tentunya sangat bagus untuk mendukung pariwisata dengan salah satu syaratnya harus energi hijau (green energy)," katanya.

Wayan berharap, sosialisasi kendaraan listrik juga menyasar berbagai pelaku pariwisata seperti di sektor perhotelan, restoran, dan pengelola wisata di daerah-daerah tujuan wisata di NTT.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement