REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Tiga perusahaan internasional akan berinvestasi di bidang hulu minyak dan gas (migas) di lepas pantai Bireun, Pidie Jaya, dan Pidie, Provinsi Aceh. Ketiga perusahaan migas internasional tersebut yakni yakni Repsol, Premier Oil dan Mubadala Petroleum.
"Ketiga perusahaan internasional tersebut nantinya akan berinvestasi tepatnya di wilayahkerja Andaman I, II, dan III pada perairan Selat Malaka," kata perwakilan Satuan Kerja Khusus Migas (SKK Migas) Wilayah Sumbagut, Yanin Kholison di Bireuen, Kamis (11/7).
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela kuliah umum Pengenalan Industri Hulu Migas di Universitas Almuslim dengan turut menghadirkan pembicara dari Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
Ia menjelaskan Repsol telah selesai melakukan seismic 3D di Andaman III dan rencananya pada tahun 2020 akan segera melakukan pengeboran, sementara Premier Oil dan Mubadala masih dalam tahap joint study di Wilayah Kerja Andaman I dan Andaman II.
Humas BPMA, Achyar Rasyidi dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa kegiatan hulu migas akan berkontribusi pada penciptaan multiefek ekonomi bagi masyarakat Bireuen. "Hadirnya tiga perusahaan internasional yaitu Mubadala Petroleum, Repsol, dan Premier Oil akan membuka lapangan kerja baru dan ini juga akan ikut mendukung program pemerintah daerah untuk mengurangi angka pengangguran," katanya.
BPMA akan memastikan bahwa operasi perusahaan Migas akan membawa kemajuan bagi Aceh dan pengeboran Repsol bisa berkontribusi bagi ekonomi lokal di masa mendatang.