Ahad 30 Jun 2019 22:16 WIB

Akhir Tahun Perbankan Syariah Ditargetkan Bergabung LinkAja

Menteri BUMN mengatakan akan menggandeng perbankan syariah dengan LinkAja

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Rini Soemarno dan Jusuf Kalla Meluncurkan layanan keuangan berbasis elektronika LinkAja di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Ahad (30/6).
Foto: Republika/Novita Intan
Menteri BUMN Rini Soemarno dan Jusuf Kalla Meluncurkan layanan keuangan berbasis elektronika LinkAja di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Ahad (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Fintek Karya Nusantara akhirnya resmi meluncurkan layanan dompet digital (e-Wallet) LinkAja. Aplikasi ini diharapkan memberikan akses layanan keuangan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia, sekaligus mendorong peningkatan inklusi keuangan dan suksesnya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pihaknya akan menggandeng perbankan syariah untuk bergabung dengan LinkAja dalam hal sistem pembayaran."Kita sedang bicara bank BUMN Syariah ikut bergabung. Kita harapkan bisa ikut," ujarnya saat Peluncuran LinkAja di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Ahad (30/6).

Baca Juga

Menurutnya bergabung perbankan syariah ke dalam sistem pembayaran LinkAja akan diselesaikan sebelum akhir tahun ini."Target kita sebelum akhir tahun 2019," ucapnya.

Sementara CEO LinkAja Danu Wicaksana menambahkan Fitur dan Layanan Unggulan LinkAja menghadirkan beragam fitur dan layanan transaksi pembayaran di lebih dari 150 ribu merchant dan akan terus bertambah; pembayaran di lebih dari 400 tagihan dan produk digital, belanja online, pembayaran pada berbagai moda transportasi publik dan puluhan partner donasi digital serta layanan pengiriman uang hingga fitur keuangan dan hiburan. 

LinkAja juga menjadi satu-satunya uang elektronik di Indonesia yang melayani remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura yang ingin mengirimkan uangnya ke keluarganya di tanah air secara mudah, murah, aman dan cepat.

"LinkAja ingin menawarkan layanan pembayaran digital yang berbeda dari produk lain yang sudah ada di pasar saat ini, berfokus pada pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement