Ahad 23 Jun 2019 17:27 WIB

Asita Minta Maskapai Buka Sub Kelas Tiket Penerbangan

Pembukaan sub kelas tiket harusnya sudah dibuka karena Lebaran telah lewat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Indira Rezkisari
Calon penumpang pesawat udara membawa barang bawaan di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/5/2019).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Calon penumpang pesawat udara membawa barang bawaan di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) meminta kepada para maskapai untuk segera membuka sub kelas tiket penerbangan. Ketua Umum Asita, Rusmiati, mengatakan, hingga saat ini maskapai belum menerapkan sub kelas meskipun imbauan dan permintaan asosiasi telah seringkali disampaikan.

"Harga tiket sekarang memang sudah lumayan turun tapi kita menyarankan supaya ada sub classes walaupun jumlahnya tidak banyak," kata Rusmiati kepada Republika.co.id, Ahad (23/6).

Baca Juga

Asita mencatat, penurunan harga tiket terakhir kali terjadi saat pemerintah menurunkan tarif batas atas (TBA) sebesar 12-16 persen pada Mei lalu. Saat itu, seluruh maskapai full service, medium service, hingga low cost carrier serentak menurunkan harga.

Pihaknya memaklumi, pada periode arus mudik kemarin maskapai menaikkan harga hingga bertengger di level TBA tanpa ada sub kelas harga. Itu merupakan faktor musiman di mana menjelang Lebaran permintaan tiket pesawat naik signifikan. Namun, setelah Lebaran, di mana permintaan menurun semestinya maskapai dapat membuka sub kelas harga.

"Sampai sekarang maskapai belum membuka sub kelas tiket. Ini kan sudah lewat Lebaran jadi kita berharap dibuka," ujarnya.

Meski demikian, Asita tetap menyambut baik langkah maskapai yang telah mau menurunkan biaya penerbangan. Meskipun kondisi harga tiket tak lagi seperti dahulu. Menurut Rusmiati, dampak dari adanya sedikit penurunan tiket telah meningkatan kunjungan wisata ke sejumlah destinasi nasional.

Ia mengatakan, Asita juga mendukung langkah pemerintah untuk menyiapkan insentif bagi maskapai. Respons Presiden Joko Widodo yang tanggap terhadap fenonema kenaikan harga tiket pesawat berbulan-bulan cukup membantu industri perjalanan wisata.

"Mudah-mudahan harga tiket terus turun, supaya kunjungan wisatawan termasuk turis asing juga terus berdatangan supaya target 20 juta turis juga tercapai," kata dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement